Bagus Purwa

Dandim 0913 Penajam Paser Utara, Letkol Czi Adi Suryanto (kiri) bersama Wakil Bupati Mustaqim MZ (tengah) memberikan materi pada seminar kebangsaan (Dika – Hello Borneo)
Penajam, helloborneo.com – Komando Distrik Militer (Kodim) 0913 Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, melakukan sosialisasi wawasan kebangsaan dalam seminar kebangsaan 70 tahun kemerdekaan Republik Indonesia kepada pelajar dan pemuda di daerah itu.
“Wawasan kebangsaan sangat penting dalam diri anak bangsa, agar para pemuda dan pelajar bisa menjadi generasi andal. Jika tidak diberikan sentuhan dan pemahaman tentang wawasan kebangsaan akan bisa mengancam eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” jelas Komandan Kodim (Dandim) 0913 Penajam Paser Utara, Letkol Czi Adi Suryanto, usai kegatan seminar kebangsaan 70 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, di Penajam, Senin.
Kegiatan seminar tersebut, menurutnya, untuk memperkokoh penerapan nilai budaya bangsa di kalangan masyarakat, termasuk pelajar dan pemuda di wilayah Penajam Paser Utara, yang diharapkan lebih mengerti tentang kesadaran bela negara dan wawasan kebangsaan.
“Kalangan pelajar dan pemuda ke depannya diharapkan lebih mengerti tentang kesadaran bela negara dan wawasan kebangsaan. Tanggung jawab terhadap bela negara tidak hanya dipikul oleh pemerintah, TNI dan Polri, tapi juga menjadi tanggung jawab masyarakat, termasuk peran serta kalangan pelajar dan pemuda ,” jelas Adi Suryanto.
“Mereka adalah pelajar dan pemuda penerus perjuangan, mencintai dan mempertahankan serta mengharumkan bangsa,” ujarnya.
Sementara Wakil Bupati Penajam Paser Utara, Mustaqim MZ mengatakan, menyambut baik kegiatan seminar kebangsaan tersebut, karena saat ini wawasan kebangsaan pada anak bangsa cenderung mengalami kemunduran, bahkan nyaris luntur.
“Perlu memantapkan kembali nilai-nilai kebangsaan itu, perlu mengkonstruksikan landasan yang kuat dan konsepsional,” jelasnya.
Wabup Mustaqim juga berharap kegiatan membawa manfaat bagi kelangsungan hidup para pemuda dan pelajar, sehingga akan tumbuh menjadi anak bangsa yang bisa mengharumkan nama daerah dan bangsa Indonesia.
“Kami berharap semua komponen melihat kegiatan itu sebagai salah satu kegiatan yang perlu dilakukan secara rutin, sehingga kepribadian pelajar dan pemuda tumbuh dan mencintai NKRI, kemudian tidak melakukan hal yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain,” katanya. (bp/*esa)