Distanak Penajam Antisipasi Penyebaran Penyakit Hewan Ternak

AH Ari B

 

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Distanak Kabupaten Penajam Paser Utara, Arief Murdiyatno (AH Ari B – Hello Borneo)

Penajam, helloborneo.comDinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mengantisipasi penyebaran penyakit hewan ternak yang dibawa masuk oleh hewan ternak dari luar daerah dengan memperketat pengawasan.

“Meski penyebaran penyakit hewan ternak selama ini masih minim, tapi di Kabupaten Penajam Paser Utara rawan penyebaran penyakit hewan ternak sebab menjadi salah satu wilayah perlintasan di Kalimantan Timur.” kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Distanak Kabupaten Penajam Paser Utara Arief Murdiyatno, ketika ditemui helloborneo.com di Penajam, Selasa.

Distanak Kabupaten Penajam Paser Utara mulai memperketat lalu lintas hewan ternak antardaerah, dengan memeriksa kesehatan hewan ternak seperti sapi, kambing dan ayam yang akan masuk ke wilayah setempat guna memastikan bebas dari penyakit.

Arief Murdiyatno menjelaskan, pengawasan dilakukan di sejumlah pintu masuk ke wilayah Penajam Paser Utara, baik dari jalur laut maupun jalur darat.

“Untuk pengawasan lalu lintas hewan ternak antardaerah itu akan dipusatkan di wilayah Kecamatan Babulu dan Sepaku. Kami juga melakukan koordinasi dengan Balai Karantina Kota Balikpapan,” ujarnya.

Selain sebagai antisipasi masuknya penyakit, lanjut Arief Murdiyatno, pengawasan itu juga untuk mengantisipasi meningkatnya lalu lintas hewan ternak yang masuk wilayah Penajam Paser Utara menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2017.

Sementara untuk mengantisipasi peredaran dan distribusi hewan ternak di setiap kecamatan, Distanak Kabupaten Penajam Paser Utara juga mengaktifkan petugas kesehatan masyarakat veteriner.

“Kami juga turunkan petugas Kesmavet yang berjumlah empat orang untuk mengawasi peredaran dan distribusi hewan ternak,” jelas Arief Murdiyatno.

Distanak Kabupaten Penajam Paser Utara meminta setiap hewan ternak yang didatangkan peternak atau pedagang dari luar wilayah Penajam Paser Utara untuk dilaporkan dan diperiksa kesehatannya oleh petugas kesehatan terdekat.

“Risiko masuknya penyakit hewan ternak ke wilayah Penajam Paser Utara cukup besar, karena sekitar 60 persen kebutuhan hewan ternak, khususnya pada perayaan hari besar keagamaan masih didatangkan dari luar daerah,” tambah Arief Murdiyatno. (Adv-KominfoPPU/bp/*ara)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.