Ari. B
Penajam, helloborneo.com – Kualitas air bersih Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, sering berubah warna diduga dipengaruhi pipa induk yang belum pernah dibersihkan, kata Direktur PDAM setempat, Taufiq.
“Pipa primer Perusahaan Daerah Air Minum atau PDAM yang sudah bertahun-tahun tertanam di jalan raya itu perlu dibersihkan karena sama sekali belum dibersihkan,” ujar Taufiq ketika ditemui helloborneo.com di Penajam, Kamis.
Pemeliharaan pipa primer atau pipa induk tersebut menurut dia, terkendala permasalahan teknis karena pipa tertanam di dalam tanah.
Taufiq menjelaskan, pembersihan (flushing) pipa induk PDAM sangat penting untuk membersihkan sisa endapan atau sisa material yang menempel di dinding pipa.
“Jadi kami menduga kualitas air bersh PDAM sering berubah warna itu karena dipengaruhi kondisi pipa induk yang belum pernah sama sekali dibersihkan,” ucapnya.
Idealnya pembersihan pipa induk tersebut lanjut Taufiq, dilakukan dua kali dalam satu tahun atau enam bulan sekali untuk pemeliharaan.
Namun, sejak pemekaran Kabupaten Penajam Paser Utara pada 2002 sampai saat ini pipa induk PDAM tersebut belum pernah sama sekali dibersihkan.
“Sejak dihibahkan dari kabupaten induk, pipa primer PDAM sepanjang 14 kilometer belum sama sekali pernah dibersihkan,” ungkap Taufiq.
Ia menimpali lagi, “pipa induk PDAM dari Lawe-Lawe menuju rumah-rumah pelanggan di Kecamatan Penajam belum pernah dibersihkan karena berada di bawah aspal jalan.”
Minimnya pemeliharaan dan pembersihan pipa induk PDAM Kabupaten Penajam Paser Utara diduga menjadi pemicu perubahan kualitas air bersih PDAM.
Air bersih PDAM Kabupaten Penajam Paser Utara sering dikeluhkan pelanggan, karena tidak jarang air yang mengalir ke rumah-rumah pelanggan berwarna kecoklatan seperti bercampur tanah, dan beberapa hari terakhir berubah menjadi hitam dan sangat kotor seperti air selokan. (bp/hb)