Ari B
Penajam, helloborneo.com – Sebanyak dua peserta ujian nasional berbasis komputer jenjang SMA/MA di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dicoret dari daftar peserta ujian karena jarang masuk sekolah.
“Awalnya murid SMA/MA yang terdaftar mengikuti UNBK (ujian berbasis komputer) sebanyak 1.114 orang, tapi empat peserta tidak mengikuti UNBK,” jelas Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Penajam Paser Utara Marjani, ketika ditemui helloborneo.com di Penajam, Senin.
Selain dua siswa yang yang dicoret karena jarang masuk sekolah, dua siswa lainnya tidak ikut ujian nasional karena kabarnya melangsungkan pernikahan.
Sebanyak 11 SMA/MA di Kabupaten Penajam Paser Utara menggelar UNBK 2018 yang dilaksanakan mulai Senin (9/4) hingga Kamis (12/4).
Pelaksanaan UNBK jenjang SMA/MA pada hari pertama di Kabupaten Penajam Paser Utara yang digelar Senin mulai pukul 08.00 Wita secara keseluruhan berjalan lancar, kendati ada kendala jaringan internet yang kurang stabil.
“Meski sejumlah sekolah mengalami kendala jaringan internet yang tidak stabil, tetapi pelaksanaan UNBK jenjang SMA/MA hari pertama berjalan lancar,” ujar Marjani.
Sementara kekurangan fasilitas komputer di sejumlah sekolah untuk melaksanakan UNBK juga bisa ditangani sekolah yang bersangkutan.
Menurut Marjani, sejumlah sekolah meminjam laptop milik siswa untuk menutupi kekurangan komputer di sekolah, sehingga UNBK 2018 dilaksanakan serentak di seluruh SMA/MA di Kabupaten Penajam Paser Utara.
SMA Negeri 3 Kabupaten Penajam Paser Utara, misalnya, menggunakan pasokan listrik dari genset, sehingga ketika ada pemadaman listrik yang dilakukan PLN tidak sampai mengganggu jalannya ujian.
“Menurut kepala SMA Negeri 3, penggunaan genset untuk kelancaran ujian agar tidak mempengaruhi psikologis para siswa ketika ada pemadaman listrik mendadak dari PLN,” tambah Marjani. (bp/hb)