Bontang, helloborneo.com – PT Pupuk Kalimantan Timur hingga April 2018 telah menggelontorkan modal kerja kepada 72 mitra binaan perusahaan yang ada di Kota Bontang dan Kabupaten Kutai Timur dengan nilai sekitar Rp2,13 miliar.
“Pencairan pinjaman modal kerja ini merupakan salah satu komitmen Pupuk Kaltim untuk terus memberi kontribusi serta pembinaan kepada masyarakat, khususnya dalam pengembangan potensi usaha agar dapat terus maju dan berkembang,” kata General Manager Umum Pupuk Kaltim Nur Sahid, kepada helloborneo.com di Bontang , Senin.
Ia menjelaskan, Pupuk Kaltim telah menyalurkan bantuan pinjaman modal bagi pelaku usaha kecil secara berkelanjutan sejak 1989.
“Pinjaman dengan bunga rendah sebesar 3 persen disalurkan perusahaan sebagai bentuk pembinaan bagi pengusaha kecil untuk lebih maju dan berkembang, terutama bagi pelaku usaha yang belum memenuhi syarat mengajukan pinjaman ke perbankan,” ujar Nur Sahid.
Selain itu, menurut dia, hingga Maret 2018 Pupuk Kaltim juga telah menyalurkan program hibah teknik produksi, manajerial, pemasaran, bina lingkungan dan bina wilayah sebesar Rp1,63 miliar.
Bantuan modal kerja kepada usaha kecil lanjut Nur Sahid, merupakan salah satu upaya peningkatan kemampuan masyarakat untuk lebih mandiri dan tangguh serta membawa dampak signifikan bagi perkembangan perekonomian masyarakat.
Khusus untuk pembinaan pelaku usaha kecil, program ini turut melibatkan Kompartemen Pemasaran. Bagi sektor usaha yang bergerak di bidang pertanian dan perkebunan sawit, sebagian modal kerja yang diterima mitra binaan akan dimanfaatkan untuk pembelian pupuk NPK nonsubsidi dalam upaya peningkatan kualitas hasil pertanian.
“Hal itu dibuktikan dengan semakin baiknya taraf hidup masyarakat dengan makin berkembangnya usaha yang dilakukan,” ucap Nur Sahid.
“Pinjaman dengan bunga rendah sebesar 3 persen disalurkan perusahaan sebagai bentuk pembinaan bagi pengusaha kecil untuk lebih maju dan berkembang, terutama bagi pelaku usaha yang belum memenuhi syarat mengajukan pinjaman ke perbankan,” tambahnya.
Program kemitraan untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri, sedangkan program Bina Lingkungan untuk pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh perusahaan dengan tujuan pengembangan daerah serta membantu pemerintah dalam pengentasan kemiskinan.
Julaiha salah satu mitra binaan Pupuk Kaltim dari Kecamatan Rantau Pulung, Kutai Timur, mengatakan, bantuan permodalan ini sangat membantu dalam pengembangan perkebunan kelapa sawit yang dirintisnya, sekaligus mampu menopang perekonomian keluarga.
“Saya apresiasi atas bantuan yang diberikan oleh Pupuk Kaltim, dan kembangkan usaha dengan baik sehingga mampu menjadi mandiri.
Modal usaha saya belikan pupuk untuk perkebunan dan sebagian lagi untuk usaha kecil, sehingga nantinya bisa menunjang pendidikan anak-anak dan kesejahteraan keluarga,” tambahnya.
General Manager Umum Pupuk Kaltim Nur Sahid didampingi Superintendent Bina Lingkungan dan Kemitraan Departemen CSR Udiyanto, memberikan secaca simbolis bantuan tersebut kepada salah satu mitra binaan.
Kegiatan itu dirangkai dengan sosialisasi produk Pupuk Kaltim oleh Staf Departemen Pelayanan Komunikasi Produk (Yankomduk) Pupuk Kaltim, Ajang Christianto, bertujuan agar produk tersebut dapat digunakan sebaik mungkin oleh mitra usaha pertanian dan perkebunan. (am/bp/Adv)