Ari B
Penajam, helloborneo.com – Pelaksanaan peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek pembangunan jembatan tol yang menghubungkan Kabupaten Penajam Paser Utara dengan Kota Balikpapan menunggu kepastian PT Waskita Karya selaku pemrakarsa pembangunan jembatan tol di atas Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur itu.
Kepala Bagian Pembangunan Sekretariat Kabupaten Penajam Paser Utara Nicko Herlambang, saat ditemui helloborneo.com di Penajam, Jumat, mengungkapkan ada perubahan jadwal peletakan batu pertama proyek pembangunan jembatan tol penghubung Penajam-Balikpapan, dan peletakan batu pertama akan dilaksanakan pada pertengahan Mei 2018.
“Perubahan jadwal peletakan batu pertama itu, karena menunggu kepastian dari PT Waskita Karya selaku pemrakarsa pembangunan jembatan tol penghubung di atas Teluk Balikpapan itu,” katanya.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara terus menggenjot persiapan pelaksanaan pemancangan tiang pertama proyek pembangunan jembatan tol penghubung sepanjang 7,75 kilometer dengan lebar 33 meter tersebut.
“Saat ini pemerintah kabupaten melakukan perbaikan akses jalan menuju Pantai Nipah-Nipah sebagai lokasi peletakan batu pertama,” ujar Nicko Herlambang.
Jalan akses menuju kawasan Pantai Nipah-Nipah, menurut dia, sedang diperbaiki karena tiang pertama proyek pembangunan jembatan tol penghubung Penajam-Balikpapan dipusatkan di sisi anjungan Pantai Nipah-Nipah.
Titik penempatan tiang perdana jembatan tol penghubung antara Kabupaten Penajam Paser Utara dengan Kota Balikpapan ditetapkan di sisi anjungan pantai di Kelurahan Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam.
“Perbaikan akses jalan menuju anjungan Pantai Nipah-Nipah itu ditargetkan rampung dalam dua pekan,” kata Nicko Herlambang.
Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak memastikan Wakil Presiden Jusuf Kalla akan hadir untuk meresmikan dimulai pembangunan jembatan tol penghubung dari titik Nipah-Nipah Kabupaten Penajam Paser Utara, menuju Melawai Kota Balikpapan tersebut.
Jembatan tol penghubung dengan tinggi ruang bebas setinggi 50 meter dari permukaan air laut tertinggi itu, akan terkoneksi dengan jalan di sepanjang pesisir pantai, kemudian Jalan Provinsi Kilometer 9 Nipah-Nipah Kabupaten Penajam Paser Utara.
Estimasi biaya pembangunan jembatan tol penghubung di atas Teluk Balikpapan tersebut lebih kurang Rp16,2 triliun, dengan saham gabungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sebesar 20 persen, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara 15 persen, Pemerintah Kota Balikpapan lima persen, dan PT Waskita Karya sebesar 60 persen. (bp/hb/Adv)