Ari B
Penajam, helloborneo.com – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mewaspadai ancaman bencana banjir dan longsor seiring turunnya hujan dengan intensitas cukup tinggi di daerah setempat.

Dok. Pasca Bencana Longsor di Desa Telemow Kecamatan Sepaku.
Sekretaris Kabupaten Penajam Paser Utara Tohar saat ditemui helloborneo.com di Penajam, Kamis, meminta pejabat kecamatan, kelurahan dan desa melakukan identifikasi potensi bencana banjir dan longsor di wilayah masing-masing.
Dalam beberapa hari terakhir hujan dengan intensitas cukup tinggi mengguyur wilayah Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Penajam Paser Utara masuk zona kuning bencana alam terutama pada musim penghujan.
Sepanjang 2017, tercatat 34 bencana banjir terjadi di wilayah Penajam Paser Utara dan lebih kurang 672 rumah terendam banjir, sedangkan bencana tanah longsor terdata terjadi tiga kali di wilayah Kecamatan Sepaku.
“Kami instruksikan kepada seluruh pejabat kewilayahan untuk bergerak melakukan deteksi dini serta melakukan kegiatan antisipasi bencana banjir dan longsor,” tegas Tohar.
Antisipasi bencana tersebut lanjut Sekkab, dengan membersihkan drainase, parit atau bahkan sungai yang berpotensi menyebabkan terjadinya bencana banjir di daerah sekitar.
Setiap musim penghujan hampir dipastikan terjadi bencana banjir dan longsor di wilayah kecamatan Kabupaten Penajam Paser Utara, dan tiga wilayah di antaranya masuk ketegori rawan banjir.
“Pergantian cuaca dari musim kemarau menjadi musim hujan berpotensi menimbulkan bencana banjir dan longsor,” jelas Kepala Sub Bidang Logistik dan Peralatan BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara Nurlaila ketika ditemui terpisah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara melakukan pemantauan di daerah-daerah yang pernah dilanda bencana banjir dan longsor sebagai upaya antisipasi dini.
Wilayah yang dipantau tersebut lanjut Nurlaila, di antaranya Kelurahan Riko, Nenang, Lawe-Lawe, Perumahan BTN Kilometer 1 Kecamatan Penajam, serta Desa Bukit Subur, Bukit Raya dan Desa Sukaraja Kecamatan Sepaku.
Potensi bencana pada musim penghujan di Kabupaten Penajam Paser Utara tambahnya, cukup tinggi, sebab sebagian besar wilayah Penajam Paser Utara merupakan dataran rendah. (bp/hb)