Ari B
Penajam, helloborneo.com – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mengalokasikan anggaran lebih kurang Rp2,4 miliar untuk menambah daya listrik di Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Aji Botung yang selama ini masih kekurangan hingga 800 kilovolt ampere.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Ratu Aji Putri Botung Jense Grace Makisurat saat dihubungi helloborneo.com di Penajam, Minggu, mengatakan, anggaran penambahan daya listrik yang diusulkan telah disetujui Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara.
Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Penajam Paser Utara menyetujui usulan anggaran penambahan listrik RSUD Ratu Aji Putri Botung sekitar Rp2,4 miliar pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD 2019.
“Anggaran sekitar Rp2,4 miliar itu untuk penambahan daya listrik serta pemasangan travo,” kata Grace Makisurat.
Perhitungan anggaran penambahan daya listrik tersebut jelasnya, menyesuaikan kebutuhan PLN Ranting Petung Kabupaten Penajam Paser Utara.
Manajemen RSUD Ratu Aji Putri Botung Kabupaten Penajam Paser Utara menargetkan upaya penambahan daya listrik dapat rampung pada pertengahan 2019.
Hingga kini daya listrik RSUD Ratu Aji Putri Botung hanya 197 kilovolt ampere dan hanya mengandalkan tiga genset untuk mengatasi masalah itu.
“Daya listrik RSUD akan ditambah menjadi 1,1 megawatt, sehingga dapat mengeoperasionalkan peralatan dan sejumlah ruangan pelayanan medis dengan maksimal,” ujar Grace Makisurat.
Selama ini alat pendingin di sejumlah ruang rawat inap RSUD Ratu Aji Putri Botung tidak bisa difungsikan karena kekurangan daya listrik, sehingga membuat kondisi ruangan menjadi cukup panas.
Sejumlah peralatan medis dan fasilitas RSUD Ratu Aji Putri Botung, seperti instalasi gawat darurat dan ruang operasi memanfaatkan pasokan listrik dari genset, sehingga pengoperasiannya tidak maksimal.
“Kalau daya listrik bertambah alat pendingin bisa difungsikan, serta pelayanan CT Scan bisa diadakan. PLN akan menambah daya listrik 1,1 megawatt, ada cadangan daya listrik antisipasi penambahan peralatan dan perlengkapan medis,” tambah Grace Makisurat. (bp/hb)