Bagus Purwa
Penajam, helloborneo.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mengingatkan masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, sebab dapat mengakibatkan terjadinya kebakaran lahan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara Andi Dahrul saat ditemui helloborneo.com di Penajam, Senin, mengatakan memasuki peralihan ke musim kemarau warga lebih hati-hati dalam membuka lahan, terutama dengan cara dibakar.
“Cuaca panas seperti saat ini, kondisi angin yang cukup kencang dapat membuat api cepat membesar,” ujarnya.
“Biasanya ketika api sudah membesar dan tidak terkendali, warga baru melapor ke petugas. Makanya kami ingatkan masyarakat jangan membuka lahan dengan membakar,” kata Andi Dahrul.
Masyarakat juga harus melapor ke aparat setempat tegasnya, ketika ingin membuka lahan dengan cara dibakar agar dapat meminimalisir terjadinya kebakaran lahan.
“Cara lainnya, warga dapat membuat sekat bakar di sekitar lahan yang akan dibakar agar api tidak merembet ke areal atau ke lahan lainnya,” ucap Andi Dahrul.
Dengan kondisi angin yang cukup kencang, lanjut ia, dapat membuat api cepat membesar dan semakin tidak terkendali.
Penegasan tersebut menyikapi kebakaran lahan yang telah terjadi sebanyak tiga kasus di wilayah Penajam Paser Utara sepanjang 2019.
Ketiga kasus kebakaran lahan tersebut, di antaranya terjadi di RT 06 Kelurahan Lawe-Lawe, Kecamatan Penajam, dengan lahan seluas 0,5 hektare hangus terbakar pada 11 Januari 2019.
Kebakaran lahan kembali terjadi di RT 02 Kelurahan Nenang, Kecamatan Penajam, dengan lahan yang terdampak sekitar satu hektare pada 16 Februari 2019.
Kemudian lebih kurang lima hektare lahan di RT 01 Desa Girimukti, Kecamatan Penajam, hangus terbakar pada 17 Februari 2019. (bp/hb)