Penderita Gizi Buruk Di Penajam Kesulitan BPJS Dinontaktifkan

Ari B

Penajam, helloborneo.comKakak beradik Mardiana Fitri (15 tahun) dan Nuraini Ihtia Naziha (5 tahun) penderitan gizi buruk di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, sempat kesulitan mendapatkan perawatan dan pengobatan di pusat layanan kesehatan akibat kepesertaan BPJS Kesehatan dinonaktifkan.

Penderita Gizi Buruk Dirawat di RSUD Ratu Aji Putri Botung PPU.

Informasi yang diperoleh helloborneo.com di Penajam, Senin, status kepesertaan BPJS Kesehatan kakak beradik tersebut dinonaktifkan sebab belum membayar iuran kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan lebih kurang Rp2 juta.

Pimpinan Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Ratu Aji Putri Botung Kabupaten Penajam Paser Utara melunasi seluruh tunggakan BPJS Kesehatan mandiri kakak beradik tersebut, sehingga keduanya bisa kembali mendapatkan perawatan dan pengobatan.

“Kakak beradik penderita gizi buruk mulai dirawat di RSUD sejak Sabtu (23/2),” kata Direktur RSUD Ratu Aji Putri Botung Kabupaten Penajam Paser Utara Grace Makisurat ketika ditemui.

Penderita gizi buruk atas nama Mardiana Fitri dan Nuraini Ihtia Naziha tersebut jelasnya, telah dua kali dirawat di RSUD Ratu Aji Putri Botung.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara saat dihubungi terpisah menyatakan, kakak beradik penderita gizi buruk itu telah dimasukan menjadi peserta BPJS Kesehatan yang iuran kepesertaannya dibayarkan melalui APBD pemerintah kabupaten.

“Keduanya masuk dalam program PBI (penerima bantuan iuran) kepesertaan BPJS Kesehatan dari APBD Kabupaten Penajam Paser Utara, agar bisa mendapatkan perawatan dan pengobatan di rumah sakit,” ujarnya.

Sementara kondisi Mardiana Fitri yang saat ini berusia 15 tahun, hanya memiliki berat badan sekitar 15 kilogram, sedangkan Nuraini Ihtia Naziha hanya memiliki berat 7 kilogram diusianya yang telah menginjak lima tahun.

“Mardiana mulai diserang gizi buruk sejak berusia 10 tahun dan kondisi serta berat badannya menurun sudah berjalan lima tahun,” tutur ibu kakak beradik penderita gizi buruk ketika ditemui.

Adiknya, Nuraini mengalami gizi buruk lanjut ia, sejak bayi dan sudah berusaha diberikan asupan makanan bergizi tetapi kondisinya tetap tidak berubah.

Kakak beradik penderita gizi buruk tersebut merupakan warga RT 21 Kelurahan Waru, Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara. (bp/hb)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.