Pengoperasian Sambungan Gas Rumah Penajam Kembali Ditunda

Ari B

Penajam, helloborneo.com – Pengoperasian sambungan aliran gas yang sudah terpasang ke rumah rumah warga di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, program Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM kembali ditunda setelah beberapa kali mengalami penundaan. 


Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekteratiat Kabupaten Penajam Pasr Utara, Ahmad Usman.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekteratiat Kabupaten Penajam Pasr Utara Ahmad Usman saat dihubungi helloborneo.com di Penajam, Sabtu, mengungkapkan, penundaan pengoperasian sambungan gas rumah imbas dari penentuan HET (harga eceran tertinggi) yang molor dari jadwal.

“Pada rapat bersama Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) di Jakarta 19 Februari 2019, harga eceran sambungan gas di Kabupaten Penajam Paser Utara belum ditentukan,” katanya.

Sehingga janji Kementerian ESDM untuk mengoperasikan sambungan gas rumah tangga di Kabupaten Penajam Paser Utara dipastikan mundur, kerena masih menungu penentuan HET sambungan gas rumah tangga di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara.

Pengoperasian sambungan aliran gas yang sudah terpasang ke rumah-rumah warga di Kabupaten Penajam Paser Utara terus mengalami penundaan, dan hingga saat ini belum ada kejelasan.

Penentuan besaran harga jual ke pelanggan sambungan gas ke rumah tangga di Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut menurut Ahmad Usman, menunggu hasil survei BPH Migas.

BPH Migas melaksanakan survei pengumpulan data serta informasi daya beli dan konsumsi masyarakat langsung sebagai pelanggan sambungan gas di Kabupaten Penajam Paser Utara.

Pengumpulan data dan informasi juga dilakukan BPH Migas kepada distributor elpiji di tingkat pangkalan dan eceran atas harga pasar komoditi elpiji di wilayah Penajam Paser Utara.

Harga jual sambungan gas bumi untuk rumah tangga yang akan ditetapkan BPH Migas tersebut untuk pelanggan rumah tangga dan pelanggan kecil.

“Kami berharap harga eceran sambungan gas rumah tangga tidak melebihi HET elpji ukuran tabung 3 kilogram atau elpiji bersubsidi di wilayah Penajam, yakni Rp19.000 per tabung,” ujar Ahmad Usman.

Selain Kabupaten Penajam Paser Utara jelas Ahmad Usman, ada lima kabupaten/kota lainnya yang juga menunggu survei BPH Migas untuk menentukan harga eceran sambungan gas rumah tangga. (bp/hb)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.