Ari B
Penajam, helloborneo.com – Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, memberdayakan warga untuk menanggulangi kebakaran sebagai antisipasi awal khususnya di daerah yang sulit dijangkau.
Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Yogyana saat ditemui helloborneo.com, Kamis, mengatakan, instansinya akan memberdayakan masyarakat menanggulangi kebakaran di daerah yang sulit terjangkau.
“Pemberdayaan warga itu dengan memberikan pelatihan penanganan untuk pemadaman pertama, jika terjadi kebakaran di wilayah mereka,” kata Yogyana.
Menurutnya Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan terus berupaya melakukan kesiapan penanganan kebakaran memasuki musim kemarau. Persiapan penanganan kebakaran tersebut termasuk penanganan titik atau lokasi yang rawan terjadi kebakaran (black spot).
Selain itu pihaknya juga telah mempersiapkan penanganan kebakaran dititik atau lokasi yang memiliki tingkat kepadatan penduduk tinggi (trouble spot).
“Ada tiga titik “black spot” dan “trouble spot” di Kabupaten Penajam Paser Utara yang sulit terjangkau untuk penanganan saat terjadi kebakaran,” ujarnya.
Ia menyebutkan ada beberapa daerah di wilayah Penajam Paser Utara yang sulit dijangkau saat terjadi kebakaran, dan permasalahan itu harus segera di atasi. Daerah yang sulit terjangkau tersebut yakni, di Kelurahan Jenebora, Gersik dan Pantai Lango, Kecamatan Penajam.
Kendati ketiga kelurahan itu berada dekat dengan pantai tambah Yogyana, namun belum memiliki posko serta peralatan yang mendukung untuk penanganan saat terjadi kebakaran.
“Kami akan memberikan pelatihan penanganan kebakaran khusus bagi masyarakat di Kelurahan Jenebora, Gersik dan Pantai Lango agar lebih mandiri menanggulangi kebakaran sebagai antisipasi dini,” katanya. (bp/hb)