Ari B
Penajam, helloborneo.com – Sekretaris Kabupaten atau Sekkab Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Tohar mengatakan kepala desa dan lurah harus turun ke lapangan menjadi garda terdepan untuk mengurangi risiko bencana banjir dan longsor di wliayahnya masing-masing.
“Kami telah sampaikan cara penanggulangan bencana di wilayah rawan terjadinya bencana,” kata Tohar yang juga ex officio Kepala Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara ketika ditemui helloborneo.com, Senin.
Tohar menilai keterlibatan kepala desa dan lurah dalam penanggulangan bencana sangat penting untuk mewujudkan kepedulian dan tanggung jawab bersama.
Pemerintah desa dan kelurahan di wilayah Penajam Paser Utara juga diminta peduli dengan kondisi di sekitarnya atau di wilayah masing-masing.
Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Timur, memprakirakan wilayah Penajam Paser Utara masih berpotensi terjadinya hujan.
BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara, katat Tohar, telah menetapkan status siaga darurat bencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah hingga Juli 2019.
Sebelumnya telah terjadi banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah di Penajam Paser Utara akibat karena hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi mengguyur daerah itu.
Bencana banjir yang terjadi dua pekan lalu Sabtu (15/6) di Desa Karang Jinawi, Kecamatan Sepaku, merendam 71 rumah kepala keluarga dengan 222 jiwa di tujuh rukun tetangga (RT).
Banjir yang terjadi terjadi tersebut akibat air meluap ke jalan dan permukiman padat penduduk, Banjir terjadi akibat hujan deras mengguyur wilayah Penajam Paser Utara dan limbah kayu menutupi aliran air di wilayah itu.
Sedangkan pada Minggu (23/6), terjadi bencana banjir di Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam yang merendam 18 rumah kepala keluarga dengan 77 jiwa di RT 11, 12, dan RT 17.
Banjir terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Penajam Paser Utara bersama tingginya air pasang laut, sehingga Sungai Tunan meluap serta kondisi aliran air dipenuhi sampah dan rumput liar yang menghambat aliran air. (bp/hb)