Ari B
Penajam, helloborneo.com – Pembangunan sistem atau jaringan irigasi tiga desa di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, ditargetkan rampung Akhir tahun ini (2020), kata Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) setempat Fatmawati.
“Pembangunan jaringan irigasi bersumber dari DAK (dana alokasi khusus) pemerintah pusat,” ungkap Fatmawati ketika ditemui helloborneo.com di Penajam, Selasa.
“Kami optimistis pengerjaan irigasi tiga desa masing-masing di Kecamatan Waru, Babulu dan Kecamatan Sepaku selesai sesuai target pada Desember 2020,” tambahnya.
Pembangunan sistem irigasi dengan anggaran DAK dari pemerintah pusat lebih kurang Rp6 miliar tersebut jelas Fatmawati, dilakukan di Desa Labangka, Sesulu dan Desa Sukaraja.
Proyek pembangunan sistem irigasi itu lanjut ia, untuk membantu masyarakat petani meningkatkan luas areal tanam padi atau meningkatkan intensitas penanaman tanaman padi.
Jaringan irigasi juga untuk mencegah atau mengantisipasi meluapnya daerah aliran sungai pada saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut.
“Kemajuan pengerjaan irigasi di masing-masing desa sampai saat ini sudah mencapai sekitar 60 persen, dan diharapkan cuaca mendukung karena kalau hujan terjadi banjir dan pekerjaan ditunda,” ujar Fatmawati.
Potensi pertanian di Kabupaten Penajam Paser Utara, belum bisa dioptimalkan karena terkendala sarana dan prasarana irigasi untuk pengairan ribuan hektare lahan persawahan
Sebagai salah satu daerah yang ditetapkan sebagai sentra pertanian di Kalimantan Timur, Kabupaten Penajam Paser Utara ditargetkan mampu menjadi lumbung padi.
Namun, minimnya pengairan di Kabupaten Penajam Paser Utara membuat petani setempat sering mengalami gagal panen.
Sebagian besar lahan persawahan di wilayah Penajam Paser Utara bersifat tadah hujan atau mengandalkan pengairan dari curah hujan, sehingga satu tahun hanya bisa panen maksimal dua kali. (bp/hb)