Vaksinasi Massal COVID-19 Kedua di Penajam Diharapkan Capai 100 Persen

Ari B

Foto Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten PPU, Jense Grace Makisurat.

Penajam, helloborneo.com – Vaksinasi massal COVID-19 kedua bagi pejabat publik dan tenaga kesehatan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, diharapkan mencapai 100 persen,” kata Kepala Dinas Kesehatan setempat Jense Grace Makisurat.

“Vaksinasi kedua bagi pejabat publik dan tenaga medis dilakukan mulai Selasa (16/2), kami harapkan dapat mencapai target 100 persen,” ujar Grace Makisurat ketika ditemui helloborneo.com di Penajam, Rabu.

“Wakil Bupati, Kepala Kejaksaan Negeri dan Kapolres sudah diberi vaksin kedua, vaksinasi massal virus corona kedua itu dilaksanakan selama satu pekan,” tambahnya.

Dengan adanya kelonggaran bagi yang memiliki penyakit bawaan atau “komorbid” Grace Makisurat berharap capaian vaksinasi massal kedua bagi pejabat publik dan tenaga kesehatan dapat lebih meningkat.

Penyakit bawaan atau “komorbid” tersebut seperti tekanan darah tinggi atau penderita TBC (tuberkolosis) kalau tidak berat, atau tekanan darah tinggi mencapai 180 per 110 boleh divaksin.

Vaksinasi massal virus corona pertama terhadap tenaga kesehatan menurut Grace Makisurat, masih di bawah target sekitar 79 persen dari total 1.284 tenaga medis.

Vaksinasi di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Ratu Aji Putri Botung masih terkendala penjadwalan waktu bekerja (shif kerja pegawai).

“Sampai Minggu (14/2) terdata vaksinasi massal virus corona bagi tenaga medis RSUD terealisasi sekitar 377 dari total 500 orang,” kata Grace Makisurat.

Pegawai di setiap puskesmas ia menimpali lagi, sudah seluruhnya divaksin COVID-19 Sinovac, tinggal pegawai RSUD Ratu Aji Putri Botung yang belum selesai divaksin.
Penyuntikan vaksin untuk pegawai RSUD Ratu Aji Putri Botung dilakukan di aula rumah sakit, kalau pegawai puskesmas dilakukan di puskesmas masing-masing.

Vaksinasi massal COVID-19 diharapkan dapat membentuk kelompok menurunkan kesakitan dan kematian akibat virus corona, memperkuat sistem kekebalan serta menjaga produktivitas, meminimalkan dampak sosial dan ekonomi. (adv/bp/hb)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.