Tana Paser, helloborneo.com – Sejumlah pedagang keluhkan praktik monopoli dan penyalahgunaan fungsi lapak di pasar Penyembolum Senaken Tanah Grogot.
Usai mendengar curhatan dari pedagang Senaken di Pendopo, Wakil Bupati Paser, Syarifah Masitah Assegaf langsung melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Pasar Penyembolum Senaken, Kecamatan Tanah Grogot, Senin (15/3/2021) sore.
“Ada keluhan, bahwa banyak petak yang dimonopoli. Ada pedagang punya 10 sampai 15 petak. Sementara diaturan, ini tak boleh diperjualbelikan,” tegas Masitah, didampingi Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM), Chandra Irwanadhi.
Ia pun meminta kepada semua pihak terkait, bersama-sama menindaklanjuti keluhan itu. Sehingga kedepan, tak ada pedagang yang dirugikan.
Tidak hanya keluhan adanya monopoli lapak, ia juga mendapatkan informasi jika terdapat lapak yang ditempati tak sesuai peruntukannya. Misal, lapak pedagang buah ditempati penjual sembako.
“Jangan sampai seperti itu. Kami berupaya mengembalikan sebagaimana mestinya,” ungkap politisi Golkar ini.
Sidak yang dilakukan hari ini, sekaligus untuk mengetahui perkembangan gedung baru yang diresmikan Desember 2020 lalu.
“Saya ingin melihat bagaimana perkembangan petak-petak yang telah diresmikan. Ternyata baru bisa digunakan maksimal Juni nanti. Ini masih proses pemeliharaan,” katanya.
Dalam kurun waktu dua bulan tersisa Masitah meminta Disperindagkop dan UKM membentuk tim terpadu untuk menentukan siapa-siapa yang laik menempati lapak-lapak itu. Termasuk mengatasi adanya pemanfaatan petak tak sesuai peruntukkan maupun monopoli lapak.
“Jadi tim (terpadu) turun menyelesaikan siapa-siapa yang berhak berdagang di sini (gedung baru). Tentunya yang ada di database,” jelas Masitah. (/sop/hb)