Berau, helloborneo.com – Rencana pembangunan dermaga permanen di Pulau Derawan Kabupaten Berau, perlu dikaji kembali. Sebab saat ini pembangunan dermaga tidak boleh lagi menggunakan kayu, jika menggunakan beton atau semen, maka dapat berdampak pada ekosistem yang ada di laut.
Dikatakan oleh Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Berau, Abdurrahman, pihaknya perlu adakan kajian yang mendalam sebelum realisasi dermaga permanen di pulau tersebut.
“Perlu kajian sebelum dibangun, karena kalau menggunakan beton, berarti alat apa segala macam akan diturunkan kesana, dampaknya kelingkungan juga perlu di perhatikan,” ungkapnya (2/6/2021).
Abdurrahman mengatakan realisasi di tahun 2022 mendatang tergantung pada kesiapan anggaran yang dimiliki pemerintah daerah. Usulan pembangunan itu juga telah beberapa kali disampaikan pada Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang), namun tak ada tindak lanjut dari pemerintah kecamatan Pulau Derawan, baik berupa surat usulan ataupun lainnya ke pemerintah daerah.
“Sudah beberapa kali diusulkan juga, pada Musrembang namun ya sekedar mengusulkan, tak ada lanjutan lagi semacam bersurat ke Pemda” lanjutnya.
Abdurrahman membenarkan urgensi pembangunan dermaga permanen pulau yang terkenal dengan pemandangannya yang indah tersebut, sebab Pulau Derawan merupakan salah satu destinasi unggulan di Kabupaten Berau sehingga dengan pembangunannya diharapkan dapat memudahkan akses baik bagi masyarakat, wisatawan, maupun bongkar muat barang.
“Pembangunan dermaga ini memang penting karena kan akses juga bagi pengunjung dan masyarakat ataupun barang, apalagi dermaga yang ada sekarang ini tidak memadai lagi”, tutupnya. (nr/sop/hb)