Oktober 2021, Serapan DAK Kabupaten Berau Capai 42 Persen

N Rahayu

Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Kabupaten Berau, Gusti Hasbullah. (NR)
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Kabupaten Berau, Gusti Hasbullah. (NR)

Berau, helloborneo.com – Serapan Dana Alokasi Khusus (DAK) kabupaten Berau, telah mencapai 42 persen hingga akhir Oktober tahun ini.

Sebelumnya, Kabupaten Berau sempat menjadi salah satu kabupaten yang memiliki DAK cukup rendah, karena pada pertengahan tahun lalu, hanya terserap satu persen dari total anggaran senilai Rp123 miliar.

Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Kabupaten Berau, Gusti Hasbullah mengatakan faktor pemicu lambatnya serapan anggaran pada awal hingga pertengahan tahun 2021 akibat regulasi penggunaan anggaran, yang belum dipahami oleh organisasi perangkat daerah (OPD) dilingkup pemerintah Kabupaten Berau.

“Saat ini sudah mulai terserap banyak, kemarin kendalanya kan karena ada regulasi baru, jadi para OPD belum terlalu paham, mereka tidak mungkin menggunakan anggaran kalau regulasi belum mereka pahami”, ungkapnya, Minggu (31/10/2021).

Saat ini pihak KPPN dengan Pemkab Berau telah melaksanakan koordinasi terkait hal tersebut, dan dipastikan tidak ada lagi kendala berarti.

“Kita bersama bupati juga beberapa OPD sudah zoom meeting, sudah pelatihan terkait penggunaan anggaran ini, jadi semua sudah aman penggunaannya sekarang,” lanjutnya.

Meski yang terserap baru sekitar 42 persen saat ini, namun pada Desember 2021 mendatang ditarget semua sudah terserap maksimal. Hal tersebut karena beberapa OPD yang mendapatkan DAK fisik seperti Dinas Pekerjaan Umum dan lainnya, telah melaksanakan kontrak pekerjaan, sisanya hanya melakukan pembayaran kepihak terkait.

“Desember pasti sudah maksimal, karena inikan sudah kontrak semua pekerjaan, sisa pembayaran aja, menunggu pekerjaan selesai” tutupnya. (sop)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.