Nita R
Balikpapan, helloborneo.com – Realisasi penerimaan pajak kanwil DJP Kalimantan timur dan Utara pada tahun 2021 mencapai 95,11 persen atau sebesar Rp18,4 Triliun.
Angka ini tumbuh 7,53 persen dibandingkan tahun 2020 lalu.
Kepala Kanwil DJP Kalimantan Timur dan Utara Max Darmawan, realisasi penerimaan pajak didominasi oleh lima sektor, antara lain pertambangan, perdagangan, industri pengolahan, pertanian, kehutanan, perikanan serta konstruksi. Apabila dipersentase-kan, jumlah penerimaan pajak dari lima sektor tersebut sebesar 82,87 persen.
“Lima sektor itu yang mendominasi penerimaan pajak kita di 2021 kemarin”, ungkapnya, Rabu (19/1).
Sementara itu, Realisasi insentif pajak Kanwil DJP Kaltimtara tahun 2021, sebesar Rp734 Miliar. Angka ini didominasi pengurangan angsuran PPh sebesar Rp 252 Miliar, pengembalian pembayaran pajak Rp221 Miliar, serta PPh ditanggung pemerintah sebesar Rp202 Miliar.
Sementara realisasi penerimaan pajak penghasilan (PPh) dari program pengungkapan sukarela (PPS) berjumlah Rp7,19 Miliar dengan jumlah nilai harta bersih sebesar Rp56 Miliar.
Max Darmawan menambahkan, angka tersebut akan bertambah seiring dengan batas waktu pemanfaatan PPS yang diterapkan oleh pemerintah hingga akhir Juni 2022.
“Program ini merupakan pemberian kesempatan kepada wajib pajak untuk melaporkan atau mengungkapkan kewajiban perpajakan yang belum dipenuhi secara sukarela melalui pembayaran PPh berdasarkan pengungkapan harta”, ujarnya.
Meski demikian, Max Kondisi mengungkap, masih adanya peserta amnesty pajak 2016 yang belum mendeklarasikan aset dan wajib pajak orang pribadi yang belum mengungkapkan seluruh penghasilan dalam SPT tahunan pajak 2016 sampai dengan 2020.
“Walaupun sudah ada kebijakan, tapi tentu masih ada juga yang belum sepenuhnya patuh”, lanjutnya.
Kebijakan PPS diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan mendukung percepatan pemulihan ekonomi dan meningkatkan kepatuhan sukarela wajib pajak.
“kita berharap dengan ini ya kesadaran wp ini bisa tumbuh dengan baik”, tutupnya. (yor)
