Nita R
Tanjung Redep, helloborneo.com – Peserta didik SMP Negeri 1 Bidukbiduk segera melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT), usai pemilik lahan membuka segel sekolah yang terpasang sejak Oktober 2021 lalu.
Kepala SMPN 1 Bidukbiduk Marselus Blalo Openg mengatakan pihaknya telah bekerja bakti sejak Minggu (30/1) kemarin untuk persiapan PTMT. Kepastian tersebut tentu disambut suka cita oleh peserta didik yang selama ini belajar daring.
“Anak didik dan orangtua senang sekali, karena akhirnya bisa PTMT,” ujarnya.
Marselius menuturkan, segel memang telah dibuka sejak pekan lalu. Namun ada beberapa bagian sekolah yang harus dirapikan dan dibenahi, agar pada saat PTMT berjalan lancar dan tidak ada kendala apapun.
“Iya rumput-rumputnya kan tinggi, itu kita potong,” katanya.
Untuk sistem PTMT sendiri, menurut Marselus akan dilakukan secara bertahap yakni 50 persen, 75 persen dan 100 persen. Namun untuk jumlah tenaga pengajar akan diupayakan maksimal.
“Kita kejar juga ya ketertinggalan kemarin, karena SMP lain sudah PTM kan sejak awal Januari lalu. Kita baru akan dimulai besok,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pembinaan Lembaga SMP Mustaring membenarkan informasi bahwa SMP 1 Bidukbiduk sudah dibuka kembali oleh ahli waris. Namun Mustaring tidak mengetahui secara pasti apakah pembukaan segel tersebut pertanda sudah adanya pembayaran oleh Pemkab Berau, sesuai dengan permintaan ahli waris.
“Nah itu tidak tahu, tapi yang pasti kami terima informasi itu, sejak Jumat lalu. Sudah dibuka,” bebernya.
Ia mengatakan, pihaknya akan melakukan monitoring terkait dengan PTMT di Bidukbiduk, untuk memastikan prokes berjalan dengan baik dan benar. “Monitoring akan dilakukan,” tuturnya.
Terpisah, Camat Bidukbiduk, Abdul Malik mengatakan, pihaknya memantau langsung ke lapangan terkait dengan kerja bakti tersebut, untuk persiapan pelaksanaan PTMT.
“Kita dilaporkan, kemudian langsung ke TKP,” ujarnya.
Abdul Malik melanjutkan, semoga ke depannya permasalahan antar ahli waris juga pemkab bisa segera terselesaikan dengan baik, agar peserta didik bisa belajar dengan tenang dan tidak terganggu dengan permasalahan yang terjadi.
“Harapannya agar permasalahan ini selesai, jadi mereka bisa belajar dengan tenang. Kita bersyukur sekolah ini telah dibuka segelnya,” tutupnya. (yor)