Roy MS
Balikpapan, helloborneo.com – Aktivitas tambang batu bara di area Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto Kutai Kartanegara mendadak dihentikan oleh aparat gabungan Pomdam VI/Mlw, Gakkum KLHK dan Denintel Kodam VI/Mlw, Kamis (24/3) Malam.
Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) VI Mulawarman Kolonel Inf. Taufik Hanif menerangkan, operasi penggerebekan yang dilakukan oleh jajarannya sebagai tindaklanjut terhadap informasi masyarakat mengenai adanya praktik penambangan di KM 48, Desa Bukit Merdeka tersebut.
Di lokasi tersebut, petugas sempat mendapati beberapa pekerja yang beraktivitas di atas tambang seluas 3,4 hektar tersebut. Dari keterangan yang dihimpun oleh petugas, muncul sinyalemen bahwa tambang beserta aktivitasnya tidak dilengkapi legalitas yang sah.
Sebagian penambang bahkan sempat mencatut nama petinggi Mabes TNI. Mulai dari Kasum TNI, Pangdam VI Mulawarman hingga Kapolda Kaltim sebagai beking atas praktik tersebut.
“Kemudian bahwa penambangan itu dibekingi oleh Kasum TNI dan Pangdam VI Mulawarman serta Kapolda Kaltim. Ternyata apa yang selama ini disebut adalah bohong,” tegas Taufik Hanif, Jumat (25/3).
Ia kembali menegaskan, termasuk praktik penambangan ilegal yang diungkap oleh jajarannya kali ini, tidak ada kaitannya dengan aparat hukum.
“Gak ada hubungannya dengan anggota. Jadi memang mereka mengaku atau mengatasnamakan bahwa tambang ini dibekingi TNI serta Kapolda,” lugasnya.
Selanjutnya, petugas mengamankan beberapa pekerja di tambang tersebut. Di antaranya RW sebagai penambang atau koordinator lapangan. Kemudian M sebagai pemilik lahan sekaligus sebagai pemodal bersama A.
Hingga berita ini dirilis, tiga orang yang diamankan masih menjalani pemeriksaan guna proses hukum lebih lanjut. Dari interogasi awal diketahui bahwa tambang ini telah beroperasi sejak 9 Maret 2022.
Selain pekerja, pemilik lahan dan pemodal, petugas turut mengamankan 10 eskavator, 3 doser, 10 Dump Truk serta tangki minyak berkapasitas 5000 liter sebagai barang bukti.
“Informasi sementara batu bara masih menumpuk di tkp. Mereka yang diamankan masih saksi, nanti didalami Gakkum KLHK,” tuntasnya. (yor)
Knp yg di Gunung Tengkorak wilayah Suko Mulyo/ Smoi 3 aman² saja. Tolong di cek jg. Arus lalin sering terganggu dgn kegiatan houling baru bara di wilayah tersebut