Penyebaran PPU Tertinggi, Jumlah Positif Malaria di Kaltim Capai 61 Kasus

Kepala Dinkes Kaltim dr Jaya Mualimin. (Ist)
Kepala Dinkes Kaltim dr Jaya Mualimin. (Ist)

Samarinda, helloborneo.com – Penyakit malaria di Provinsi Kalimantan Timur mengalami peningkatan, berdasarkan data ditemukan 61 kasus positif tahun 2023

Peta sebaran kasus positif malaria di Kaltim ditemukan di Penajam Paser Utara 2 kasus, Kutai Timur 38 kasus, Berau 2 kasus, Kutai Barat 3 kasus dan Balikpapan 16 kasus.

Dilihat dari potensi penyebaran malaria di Kaltim, Penajam Paser Utara  masih menjadi daerah tertinggi potensi malaria dilihat dari Annual Parasite Incidence (API). API merupakan indikator yang digunakan untuk menentukan tren morbiditas malaria dan menentukan endemik suatu daerah.

Kepala Dinkes Kaltim dr Jaya Mualimin mengatakan Penajam Paser Utara masih jadi yang tertinggi untuk angka kesakitan malaria (API) diangka 6,44 poin. 

Jaya mengatakan Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasomodium. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi parasit tersebut. Gigitan nyamuk membuat parasit masuk, mengendap di organ hati, dan menginfeksi sel darah merah.

“Nyamuk itu ada di hutan bukan di Kota, kalau nyamuk Kota Aedes Aegypti atau nyamuk DBD,”sebutnya saat jumpa pers di Ruang Wiek Diskominfo Kaltim, belum lama ini.

Masyarakat yang terindikasi positif menderita penyakit malaria tersebut dari pengrajin kayu atau pekerja perusahaan perkebunan. 

Faktor cuaca juga menjadi salah satu penyebab utama merebaknya malaria. Hal ini membuat tubuh masyarakat lebih rentan terkena malaria. Untuk itu masyarakat harus tetap waspada terhadap penularan penyakit malaria. (kmf/log)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.