Kultur Bertutur Dukung Peningkatan Kompetensi Pekerja, Workshop Pertamina Hulu Indonesia

PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) menggelar Workshop Kultur Bertutur yang digawangi oleh National Geographic Indonesia (NGI). (Ist)
PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) menggelar Workshop Kultur Bertutur yang digawangi oleh National Geographic Indonesia (NGI). (Ist)

Balikpapan – Sebagai upaya peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dan mengenal lebih dalam tentang media, PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) menggelar Workshop Kultur Bertutur yang digawangi oleh National Geographic Indonesia (NGI) pada Kamis 20 Juli 2023. Bertempat di Rocket Mahakam Beach Club (RMBC) Balikpapan, kegiatan ini dihadiri oleh pekerja dari Zona 8, Zona 9, dan Zona 10. 

Kegiatan workshop ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan liputan tim National Geographic atas Program Pengembangan Masyarakat (PPM) yang diunggulkan oleh PHI dari masing-masing zona, antara lain Program Pesut Mahakam di Desa Pela (Zona 8), Program Ekoriparian Sungai Hitam (Zona 9), dan Program Kapak Prabu (Zona 10) yang akan berlangsung pada tanggal 20 – 27 Juli 2023.

Dalam sambutannya mewakili PHI, Frans Alexander A. Hukom selaku Head of Communication Relations & CID Zona 8 mengatakan bahwa kegiatan workshop ini sangat bermanfaat bagi Perwira-Perwira PHI dalam menyampaikan keunikan masing-masing zona dengan sudut pandang yang berbeda. 

“PT Pertamina Hulu Indonesia yang mengelola bisnis hulu migas Pertamina di wilayah Kalimantan, memiliki banyak sekali inovasi dalam kegiatan operasi dan juga Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) atau CSR yang kami rasa perlu untuk dipublikasikan. Seperti pencapaian dalam PROPER, tahun lalu kami berhasil memperoleh pengakuan pemerintah, yaitu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan diberikannya peringkat 4 PROPER Emas kepapa Perusahaan.” Tuturnya.

Pada kesempatan ini, Didi Kaspi Kasim selaku Chief Editor NGI memberikan pemaparan berjudul Materi Bercerita Membawa Dampak. Dalam sesi tersebut, Didi memberikan pemaparan terkait dengan bagaimana mengolah daya tarik, keterlibatan, keterbacaan, dan relevansi dalam suatu penulisan konten yang berkualitas agar konten yang dibuat dapat mendapatkan peringkat terbaik di mesin pencarian. 

Pada kesempatan ini, Didi menjabarkan terkait bagaimana kita bisa menjadi konten kreator yang dapat membawa dampak dan bermanfaat bagi Perusahaan, orang lain, dan masyarakat luas. Karena menurut Didi, tulisan harus menggugah rasa agar konten bisa lebih berdampak. 

“Kita harus mampu bercerita fakta dengan luar biasa, cerita akan menjadi luar biasa ketika mereka emosional, naratif. Fakta mungkin menjadi dasar, tetapi emosi membuat fakta terasa sama menariknya dengan fiksi.” Imbuh Didi. 

Selain Didi Kaspi Kasim, pada workshop Kultur Berkultur juga diisi oleh narasumber yang tidak kalah serunya yaitu Ricky Martin selaku videographer NGI. Pada kesempatan ini, Ricky membawakan materi terkait manajeman produksi konten video. 

Ricky menjelaskan mengenai alur dalam pembuatan video, mulai dari pra-produksi, produksi, dan pasca produksi. “Saat ini sudah banyak aplikasi di handphone yang dapat digunakan untuk membuat sebuah video.” ujar Ricky. Hal ini tentu saja mempermudah sehingga semua orang dengan mudah membuat sebuah video. Ricky juga menjelaskan bahwa video yang dibuat oleh seorang konten kreator harus mampu bercerita kepada penontonnya dan mampu menarik minat penonton.




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.