Puluhan Satwa Liar Dilepas ke KHDTK Universitas Tangjungpura

Puluhan satwa liar dikembalikan ke habitat alaminya. (Ist)
Puluhan satwa liar dikembalikan ke habitat alaminya. (Ist)

Jakarta, helloborneo.com – Puluhan satwa liar dikembalikan ke habitat alaminya berada hutan pendidikan dan pelatihan (Diklat), Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Universitas Tanjungpura, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat. Langkah ini sebagai bagian dari perayaan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) yang diperingati setiap 10 Agustus.

“Melalui kegiatan kolaboratif pelepasliaran di hutan Diklat KHDTK Universitas Tanjungpura ini, menjadi bukti keseriusan dan komitmen BKSDA Kalimantan Barat bersama mitra kerja dalam upaya konservasi dan dukungan dalam bidang pendidikan,” kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat, RM Wiwied Widodo, dalam keterangan resminya, seperti dikutip pada Sabtu (12/8/2023).

Satwa-satwa yang dilepasliarkan terdiri atas jenis satwa yang dilindungi yakni satu ekor Kucing Kuwuk (Prionailurus Bengalensis), satu ekor Musang Pandan (Paradoxurus Hermaphroditus), satu ekor Kukang (Nycticebus Menagensis) dan 30 ekor burung Serindit Melayu (Loriculus Galgulus), serta jenis satwa yang tidak dilindungi, yakni 20 ekor burung Madu Bakau (Leptocoma Calcostetha).

Dalam pelepasliaran satwa ini, BKSDA Kalbar berkolaborasi dengan Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura, PT Antam (Tbk) UBPB Kalimantan Barat dan Yayasan Planet Indonesia.

“Kami mengapresiasi kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam menyelamatkan keanekaragaman hayati yang menjadi kekayaan alam Kalimantan Barat,” tuturnya.

Menurut Wiwied, satwa-satwa tersebut berasal dari hasil penyelamatan satwa liar yang dilakukan oleh BKSDA Kalimantan Barat.

Satwa-satwa tersebut juga telah melalui proses screening yang ketat meliputi perawatan kesehatan di klinik BKSDA Kalimantan Barat dan rehabilitasi di Wak Gatak Conservation Center untuk jenis – jenis burung.

“Tahapan terakhir adalah habituasi dilokasi sebelum dilakukan pelepasliaran,” imbuh Kepala BKSDA Kalimantan Barat.

Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura, Farah Diba, mengucapkan terima kasih atas konsistensi dukungan yang telah diberikan oleh BKSDA Kalimantan Barat, PT Antam (Tbk) UBPB Kalimantan Barat serta Wak Gatak Conservation Center dalam menunjang peningkatan kegiatan akademik, khususnya di hutan KHDTK bagi Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura.

“Semangat tema Hari Konservasi Alam Nasional 2023 juga tercermin dari semangat pada kegiatan pelepasliaran satwa liar kali ini untuk Merawat Alam Melestarikan Kehidupan bagi kepentigan kita semua,” kata Farah.

Sementara itu, General Manager PT. Antam (Tbk) UBPB Kalimantan Barat, Muhammad Asril menyatakan dukungannya secara penuh upaya perlindungan keanekaragaman hayati dan pengelolaan lingkungan berkelanjutan.

Dia menyadari sepenuhnya bahwa perlindungan keanekaragaman hayati dan pengelolaan lingkungan berkelanjutan tidak bisa dilakukan hanya oleh satu pihak saja.

“Sehingga diperlukan kolaborasi dengan para pihak dalam hal ini BKSDA Kalimantan Barat serta pihak lain seperti Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura,” tukas Asril.

Selain kegiatan pelepasliaran satwa, rangkaian acara juga diisi dengan sosialisasi terkait Tumbuhan dan Satwa Liar dilindungi kepada siswa SD, SMP dan SMA yang berada di Desa Retok sebagai upaya memberikan pemahaman dan membentuk pola pikir terkait konservasi keanekaragaman hayati sedari dini.

Turut dadir dalam acara ini, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat, KPH Wilayah Mempawah, KPH Wilayah Landak, KPH Wilayah Kubu Raya, Pemerintah Kecamatan Kuala Mandor B, Kapolsek Kuala Mandor B, Pemerintah Desa Retok, dan berbagai komponen masyarakat lainnya. (ip/log)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.