L Gustian
Banjarmasin, helloborneo.com – Seberapa baik kinerja Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dibandingkan dengan Provinsi lainnya disurvey oleh Asia Conpetitiveness Institute (ACI) Lee Kuan Yew of Public Policy, National University of Singapore pada tahun 2013.
Pada Survei ini peringkat daya saing kalsel menduduki peringkat ke 13 dari 33 Provinsi di Indonesia, dimana data survey digunakan sebagai basis rekomendasi untuk kebijakan Pemerintah Daerah.
Indikator survey yang digunakan terdiri atas Stabilitas Ekonomi Makro (Kedinamisan Ekonomi Regional; Keterbukaan dalam perdagangan dan jasa; Ketertarikan investor asing), Perencanaan Pemerintah dan Institusi (Kebijakan Pemerintah dan Ketahanan Fiskal; Institusi, Pemerintahan dan Kepemimpinan; Kompetisi, Standar Regulasi dan Penegakan Hukum)
Selanjutnya indicator Kondisi Keuangan, Bisnis dan Tenaga Kerja (Kemampuan keuangan dan Efisiensi Bisnis, Fleksibilitas Pasar Tenaga Kerja, Kinerja Produktivitas) dan indicator Kualitas Hidup dan Pembangunan Infrastruktur (Infrastruktur fisik, Infrastruktur Teknologi, Standar hidup, Pendidikan dan Stabilitas Sosial), juga dijadikan tolak ukur.
Menurut Kepala Bappeda Provinsi Kalsel M Djaseran survey dilakukan pada pengusaha, akademisi, wawancara dengan Pemerintah Provinsi dan Data Bappeda kalsel.
“Hasil temuan dari Peringkat dan Skor Daya Saing Keseluruhan 33 Provinsi, Provinsi Kalimantan Selatan berada di Peringkat 13,” terangnya.
“Dimana untuk : Lingkup Kualitas Hidup dan Pembangunan Infrastruktur berada di peringkat 9; Lingkup Stabilitas Makro berada di peringkat 12, Lingkup perencanaan pemerintah dan Institusi berada di peringkat 11, Lingkup Kondisi Keuangan, Bisnis dan Tenaga Kerja berada di peringkat 27,” tutupnya.(log)