Sastra Khas Suku Paser Dimunculkan di Pagelaran Seni Penajam

Suherman

 

Pageleran Seni Budaya (Suherman - Hello Borneo)

Pageleran Seni Budaya (Suherman – Hello Borneo)

Penajam, helloborneo.com – Sastra Tutur khas suku Paser dimunculkan pada acara pagelaran seni budaya yang diadakan di halaman SD Negeri 004 Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kabupaten Penajam Paser Utara, Yahya, Senin, mengatakan, pada pegelaran seni budaya tersebut, tidak saja menampilkan tarian dan musik akustik, tapi juga memunculkan Sastra Tutur khas suku Paser.

“Nuriya warga kelurahan Gunung Batu Kecamatan Waru membawakan Sastra Tutur khas suku Paser itu dengan kombinasi alat gendang,” ujarnya.

Puisi yang dibawakan Nuriya tersebut. lanjut Yahya ketika menerjemahkan bahasa asli Paser ke dalam bahasa Indonesia, menceritakan tentang kehidupan antara manusia dan alam yang harus hidup berdampingan. Dimana jika alam dirusak maka alam akan marah.

Menurut Jamal dari Sanggar Seni Pendopo Agong, sastra tersebut oleh masyarakat Paser tempo dahulu untuk berladang, menindurkan anak dan masih banyak lagi. Sedangkakan jenisnya ada betore, bemamai dan sempuri. Semupuri adalah jenis sastra asli Paser.

Sedangkan bemami, tambahnya, ada diseluruh Kalimantan Timur (Kaltim), biasanya dilakukan oleh masyarakat pesisir. Jamal mengharapkan, dengan pagelaran seni budaya dan seni, akan menumbuhkan dan membangun nilai seni lokal dan terjalin silahturahmi antar seniman.

“Komunitas sastra Paser ini banyak berada di Kelurahan Waru, tapi tidak semua bisa terangkul sehingga jalinan silahturahmi harus ditingkatkan melalui pagelaran seni budaya seperti ini,” ujarnya. (bp/*log)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses