Subur – Humas Setkab Penajam Paser Utara
Penajam, helloborneo.com – Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pertamanan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mendorong warga setempat untuk mengelola bank sampah, selain menjaga kebersihan juga sebagai upaya menambah penghasilan tambahan.
“Kami akan terus mendorong terus mendorong masyarakat mengelola bank sampah di wilayahnya masing-masing, karena hasilnya cukup lumayan sebagai penghasilan tambahan,” kata Kepela DKPP Kabupaten Penajam Paser Utara, Tita Deritayati, disela-sela peresmian bank sampah di Kelurahan Saloloang, Kecamatan Penajam.
“Kami juga sudah menyediakan buku tabungan khusus bagi warga yang menjual sampah melalui bank sampah itu,” tambahnya.
Selama ini lanjut Tita, DKPP Kabupaten Penajam Paser Utara, hanya mampu mengolah sampah sekitar 7.900 ton per tahun atau hanya 22 persen dari sampah yang dihasilkan masyarakat yang mencapai sekisar 35.000 ton per tahun.
“Sampah yang dihasilkan masyarakat yang diangkut petugas DKPP mencapai 35.000 ton per tahun dan yang mampu diolah sekitar 22 persennya, karena berbagai keterbatasan,” katanya.
DKPP Penajam Paser Utara, kata Tita, telah menyiapkan bank sampah sehingga sampah-sampah tersebut bisa didaur ulang menjadi barang yang dapat digunakan kembali atau dijual oleh masyarakat. Namun lanjutnya, karena bank sampah serta tenaga yang ada masih terbatas, sehingga DKPP hanya mampu mengolah 7.900 ton sampah per tahun.
“Jika sampah dikelola dengan baik, seperti sampah yang masih bisa didaur ulang dan sampah basah dapat dijadikan kompos itu bisa dijual dan hasilnya bisa ditabung,” ucapnya.
Sejumlah warga Saloloang menyatakan, sangat senang dengan adanya bank sampah tersebut. Karena melalui bank sampah yang dikelola masyarakat, secara otomatis dapat memberi penghasilan sampingan melalui sampah sekaligus kebersihan lingkungan tetap terjaga. (bp/*esa)