Adel
Penajam, helloborneo.com – 800 detonator milik salah satu perusahaan batu bara, kata Kapolres Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Ajun Komsaris Besar Joudy Mailoor, diduga raib.
“800 detonator yang diduga raib itu milik perusahaan yang sudah lima tahun tidak beroperasi. Dan sat ini Polres Penajam Paser Utara sedang menyelidiki kasus tersebut” ungkap Joudy Mailoor, di Penajam.
Polres Penajam Paser Utara, lanjutnya, masih belum memastikan apakah detonator tersebut benar-benar hilang. Pihaknya masih melakukan penyelidikan di perusahaan yang berada di kawasan Sotek itu.
“Belum bisa disebut hilang, karena kami masih melakukan penyelidikannya di kawasan pabrik tersebut,” ujarnya.
Menurut Kapolres, polisi tengah melakukan audit di pabrik perusahaan bersangkutan. Sehingga belum bisa memberi kepastian terkait dugaan hilangnya detonator tersebut. Dimana Polres telah menurunkan tim untuk melakukan pemeriksaan.
Jaoudy Mailoor berharap kasus tersebut tidak membuat resah masyarakat. Terlebih belum ada bukti kuat yang mengarah pada raibnya 800 detonator itu. Dan polisi juga tidak melihat adanya tindak kriminal ataupun terorisme.
“Saya harap masyarakat tetap tenang, kami sedang menyelidiki raibnya detonator itu. Kasus itu tidak ada tindak krminal atau terorisme,” katanya.
Semetara itu, salah seorang warga Nipah-Nipah, Nanang menyatakan, semoga ada kejelasan tentang keberadaan detonator itu. Namun sejauh ini masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa dan suasana tetap kondusif. (bp/*log)