Suherman
Penajam, helloborneo.com – Safari Ramdhan 1436 Hijriah tahun 2015 yang dilakukan Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Yusran Aspar, di masjid Nurul Mutaqqin kelurahan Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku, diwarnai dengan “byar pet” atau pemadaman listrik.
“Dalam satu hari “byar pet” bisa mencapai empat kali dan waktu pemadaman listrik itu mencapai 4 sampai 6 jam. Saat bapak bupati Safari Ramadan di masjid Nurul Mutaqqin terjadi pemadaman listrik juga,” kata Rudi (34), salah seorang warga Kecamatan Sepaku, Kamis.
Ia menyatakan, pemerintah terkesan tidak peduli dan tidak melakukan tindakan sebagai solusi terjadinya pemadaman listrik di wilayah Penajam Paser Utara, dimana “byar pet” tersebut sudah berlangsung lama.
“Belum ada solusi dari pemerintah untuk mengatasi “byar pet”, padahal pemadaman listrik itu sering terjadi dan sudah berlangsung lama,” ujar Rudi.
“Saya harus membeli bahan bakar mimyak saat “byar pet” untuk anak-anak belajar pada malam hari, anak-anak butuh penerangan saat belajar,” ungkapnya.
Camat Sepaku Abdul Risman, menjelaskan, selain infrastruk jalan dan air bersih pemerintah juga di hadapkan permasalahan listrik. Dimana masih sering terjadi pemadaman listrik di wilayah Kecamatan Sepaku.
“Listrik juga menjadi pertanyaan masyarakat di Sepaku, “Byar pet” sering terjadi hingga berjam-jam dalam sehari,” jelasnya.
Menurutnya, beberapa waktu yang lalu masyarakat mendatangi kantor Kecamatan Sepaku, mempertanyakan pemadaman listrik dengan biaya pembayaran tidak sesuai. Warga sempat meminta izin untuk demo di PLN Unit Petung. Namun, niat tersebut tidak jadi dilaksanakan karena Kecamatan Sepaku meminta warga mempercayakan permasalahan listrik kepada pemerintah daerah.
“Pemadaman listrik terjadi berulang-ulang sampai berjam-jam namun biaya listrik tetap besar, warga sempat memaksa untuk mendemo PLN, tapi niat itu tidak jadi dliaksanakan dan kami telah koordinasi dengan PLN,” katanya. (bp/*esa)
