Ajang Araya

SIMBOLIS. Anggota TNI Paser yang ikut berpartisipasi, dalam penandatanganan surat perdamaian di Aula Polres Paser (Ajang Araya – Hello Borneo)
Tana Paser, helloborneo.com – Sampai sejauh ini, kawasan Kabupaten Paser, Kalimantan Timur (Kaltim), kerukunan antar umat beragama terbilang masih aman. Namun kisruh yang terjadi di Tolikara, Papua menjadi pembelajaran untuk di daerah seluruh Indonesia tak terkecuali Kabupaten Paser.
Senada yang disampaikan Kapolres Paser, AKBP Anggie Yulianto Putro pada helloborneo.com, kisruh yang terjadi di luar daerah menjadi pelajaran untuk mereka yang ada di dalam daerah. Agar tidak terjadi hal yang serupa. Oleh sebab itu Selasa (28/7), Polres Paser menggelar Halal bihalal antar tokoh agama, pemerintah, masyarakat dan lembaga lainnya.
“Alhamdulilah sampai sejauh ini Kabupaten Paser masih kondusif, oleh sebab itu komunikasi dan silahturahmi antar umat beragama harus terus dipererat,” tuturnya.
“Dan kejadian yang ada diluar daerah, jadi pelajaran dan evaluasi di dalam daerah Kabupaten Paser khususnya,” lanjut Anggie.
Tak hanya itu dalam acara halal bihalal tersebut, para tokoh masing-masing agama, Polisi, TNI, Pengadilan Negri (PN), Kejaksaan Negri Paser, Pemerintah Daerah, DPRD Paser dan Forum Komunikasi Antar Umat Beragama. Menanda tangani surat perdamaian.
“Jadi penandatanganan itu sendiri, sebagai simbol perdamaian di Kabupaten Paser. Agar kedepannya tidak ada perselisihan antar umat beragama,” ungkapnya.
Selain itu Anggie juga berharap semoga, suasana kondusif yang ada di Paser bisa terus terjaga. Terutama antar umat beragama. Dan untuk semua masyarakat yang ada di Paser bisa berfikir positf agar tidak terbawa arus dengan konflik yang ada di luar daerah.
“Semoga suasana kondusif ini bisa terus terjaga, dan setiap masyarakat bisa berfikir positif biar kita semua selalu berprasangka baik,” tutupnya. (log)