AH Ari B
Penajam, helloborneo.com – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Arnold Wayong mengungkapkan, puskesmas di Kelurahan Sotek, Kecamatan Penajam paling banyak menangani kasus malaria yang terjadi di daerah itu.
“Di Kecamatan Penajam. khususnya di Kelurahan Sotek sejauh ini menjadi daerah endemis atau daerah rawan penyebaran malaria, dari Januari hingga Juni 2015 Puslesmas Sotek menangani 132 kasus malaria,” jelas Arnold Wayong, ketika dihubungi di Penajam, Sabtu.
“Dibanding dengan sepuluh puskesmas lainnya, Puskesmas Sotek menangani kasus malaria sekitar 50 persen dari jumlah kasus malaria yang terjadi di wilayah Penajam Paser Utara,” katanya.
Dinkes Kabupaten Penajam Paser Utara, menurut Arnold Wayong, mencatat kasus malaria periode Januari sampai Juni 2015 yang ditangani di seluruh puskesmas di wilayah Penajam Paser Utara mencapai 270 kasus.
Namun demkian, ia menyatakan, sejak dua tahun terakhir jumlah kasus malaria di wilayah Penajam Paser Utara mulai menunjukkan penurunan. Tahun 2013 tercatat 695 kasus malaria yang terjadi dan sepanjang 2014 angka kasus malaria menurun menjadi 650 kasus.
“Kami berharap penrunan angka kasus dan perubahan status malaria di Kabupaten Penajam Paser Utara terus semakin membaik dari awalnya status kuning menjadi hijau,” ujar Arnold Wayong.
Sebagai upaya pencegahan penyebaran malaria, kata dia, akan memperketat pemeriksaan kesehatan terhadap para warga pendatang dari luar Penajam Paser Utara, khususnya para pekerja. Tim medis Dinkes juga mengambil sampel darah dari semua pekerja untuk memastikan tidak ada yang terjangkit malaria.
“Kami akan melakukan kampanye waspada penyakit malaria sekaligus melakukan pemeriksaan secara rutin, khususnya di wilayah Kelurahan Sotek dan sekitarnya,” ungkap Arnold Wayong. (bp/*esa)