Subur Priono – Humas Setkab Penajam Paser Utara

Kegiatan di PT Inne Donghwa di Desa Jenebora, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (Subur – Humas Setkab Penajam Paser Utara)
Penajam, helloborneo.com – Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Yusran Aspar meminta perusahaan yang beroperasi di daerah itu agar memperhatikan agar memperhatikan kondisi masyarakat sekitar.
“Saya minta semua perusahaan yang beroperasi di Penajam Paser Utara memperhatikan masyarakat di sekitar wilayah kerja perusahaan, salah satunya PT Inne Donghwa,” kata Bupati Yusran Aspar usai kegiatan Temu Warga Benuo Taka yang digelar di Kelurahan Gersik, Rabu.
“Hingga saat ini, masih ada perusahaan yang tidak memberikan CSR (coorporate social responsibility) untuk membantu masyarakat sekitar perusahaan,” ungkap bupati.
Yusran Aspar sangat menyayangkan dengan keberadaan perusahaan sebesar PT Inne Donghwa, dengan omset triliunan rupiah, jika masyarakat di sekitar perushaan tersebut masih kurang mendapat perhatian lebih dari perusahaan tersebut.
Bupati Yusran Aspar dan rombongan melalui jalur laut saat menuju lokasi kegiatan Temu Warga Benuo Taka tersebut, dan sandar di pelabuhan PT Inne Donghwa. Dalam perjalanan rombongan juga melintasi komplek perusahaan swasta pengolah kayu terbesar di Kalimantan tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Yusran Aspar didampingi Wakil Bupati Mustaqim MZ, dan Wakil Ketua DPRD Penajam Paser Utara, Sudirman dan Syahruddin M Noor menyempatkan melakukan pertemuan tertutup dengan jajaran pimpinan PT Inne Donghwa. (adv/bp/*esa)
Inne Donghwa butuh jembatan gratisan! yang tidak perlu bayar sampai ada keributan hanya karena lewat jembatan tapi tidak bayar. Semoga perusahaan bisa bikin jembatan sendiri!