Kemarau Ancam Persediaan Beras di Penajam

Dika

 

Penajam, helloborneo.com – Musim kemarau yang berkepanjangan mengancam persediaan beras di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, karena ribuan hektare lahan pertanian telah memasuki kategori puso atau gagal panen, sehingga produksi beras tahun 2015 mengalami penurunan secara signifikan.

Kepala Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Penajam Paser Utara, Surito Widarie, di Penajam, Senin mengatakan, kemarau panjang yang terjadu sangat beresiko menimbulkan fuso dan gagal panen di sejumlah wilayah pertanian.

“Kami prediksikan pada musim tanam kedua tahuan ini (2015) diprediksikan mengalami penurunan mencapai 50 persen dari target 6 ribu ton, jadi target produksi awal 6 ribu ton hanya akan tercapai sekitar 3 ribu ton saja karena banyak lahan pertanian yang dilanda kekeringan,” jelasnya.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, menurut Surito Widarie, telah melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk menanggulangi dampak kekeringan terhadap persediaan kebutuhan pokok terutama beras.

“Berdasarkan hasl koordinasi dengan Perum Bulog (perusahan umum milik negara badan urusan logistik) persediaan beras di gudang Bulog masih mampu mencukupi kebutuhan Kabupaten Penajam Paser Utara hingga Desember 2015,” katanya.

“Sesuai hasil perhitungan persediaan beras daerah sampai Desember 2015 masih surplus 4.500 ton, tapi pemerintah perlu melakukan antisipasi kerawanan beras secara dini akibat kekeringan,” jelasnya.

Dampak kemarau panjang yang mengakibatkan lahan pertanian kekeringan tersebut, tambah Suriti Widarie, kemungkinan akan mengakibatkan kerawanan beras, bukan kerawanan pangan karena ketahanan pangan di Kabupaten Penajam Paser Utara masih ditunjang dengan umbi-umbian, kacang-kacangan dan jenis palawija lainnya. (bp/*esa)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.