Malam Puisi Penajam Bernuansa Klasik

Suherman

Dawai Keraton memainkan musik keroncong di Malam Puisi Penajam (Suherman - Hello Borneo)

Dawai Keraton memainkan musik keroncong di Malam Puisi Penajam (Suherman – Hello Borneo)

Penajam, helloborneo.com – Malam Puisi Penajam ke-12 yang digelar, Senin (5/10) malam, di Waroeng Keroncong di Jalan Raya Provinsi kilometer 17 Girimukti – Petung, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, sangat bernuansa klasik.

“Malam Puisi Penajam ke-12 mencoba berubah warna, berkolaborasi dengan seniman keroncong, komunitas Vespa dan bertempat di Waroeng Keroncong bernuansa sangat klasik,” kata salah satu penggerak Malam Puisi Penajam, Lovie Gustian.

Ia meyakini kemasan Malam Puisi Penajam ke-12 tersebut, akan menjadi daya tarik bagi para pengunjung malam puisi untuk kembali hadir membacakan puisi-puisinya pada gelaran malam puisi berikutnya.

“Kemasan gelaran malam puisi itu akan menjadi candu bagi pengemar sastra, terutama puisi untuk datang pada gelaran malam puisi selanjutnya,” jelas Lovie Gustian.

Gelaran Malam Puisi Penajam berikutnya kata dia, sudah ditentukan tanggal pelaksanaannya, dan nantinya akan di umumkan. Namun Malam Puisi Penajam tersebut akan tetap digelar di Waroeng Keroncong pada hari Sabtu atau malam Minggu.

Sementara pemilik Waroeng Keroncong, Amin mengatakan, Malam Puisi Penajam memiliki nilai edukasi yang tinggi, khususnya pada kesusastraan, dan diharapkan malam puisi tersebut dilirik dan diminati para pelajar untuk belajar bersama pada malam puisi berikutnya.

Antusias luar biasa disajikan para pelaku Malam Puisi Penajam, intonasi seniman puisi malantunkan kata-kata indah yang dipadupadankan dengan suara merdu petikan senar biola dan gitar seniman keroncong menyapa keheningan malam. (bp)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.