AH Ari B
Penajam, helloborneo.com – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mengirim sampel air Sungai Lawe-lawe yang dijadikan sebagai sumber air baku karena diduga tercemar ke laboratorium Dinas Kesehatan Kota Balikpapan.
“Kami menunggu hasil dari laboratorium dulu untuk mengetahui apa penyebab warna air berubah,” kata Direktur PDAM Kabupaten Penajam Paser Utara, Misdianto menanggapi keluhan warga terkait air PDAM berwarna kecoklatan, bahkan seperti berminyak serta mengeluarkan bau tidak sedap ketika dihubungi di Penajam, Minggu.
Ia mengaku belum mengetahui penyebab warna air tersebut berubah, harus menunggu hasil pemeriksaan dari laboratorium karena PDAM telah mengirim sampel air Sungai Lawe-lawe sebagai sumber air baku PDAM ke laboratorium Dinas Kesehatan Balikpapan.
“Dugaan kami sementara perubahan warna air itu dipengaruhi suplai air dari perusahaan batu bara, jadi kami stop sementara saluran air dari perusahaan ke Sungai Lawe-lawe,” ujar Misdianto.
“Untuk mengetahui penyebab air yang berubah warna itu kami telah mengirim sampel air sungai Lawe-lawe ke laboratorium,” katanya.
PDAM Kabupaten Penajam Paser Utara, tambah Misdianto, saat ini debit air di Sungai Lawe-lawe sebagai sumber air baku PDAM mencapai hanya ketinggian 20 centimeter dari permukaan tanah, sehingga cukup mempengaruhi produksi air bersih.
“Produksi air bersih biasanya mencapai 70 liter per detik sekarang turun menjadi 30 sampai 40 liter per detik,” ungkapnya. (bp/*log)