Suherman
Penajam, helloborneo.com – Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Joko Dwi Febrianto mengatakan penyudetan Sungai Talake, Kabupaten Paser, bisa berakibat membahayakan lahan pertanian di daerah itu.
“Penyudetan Sungai Talake itu akan bersifat permanen dan akan merubah karateristik sungai sehingga dapat berdampak membahayakan lahan pertanian, jika air sungai itu meluap,” ungkap Joko Dwi Febrianto di Penajam, Senin.
“Untuk mengatasi dampak itu kami akan menerapkan sisten bendung gerak Sungai Telake yang bersifat menaikan air sungai untuk dialirkan ke lahan pertanian di Kecamatan Babulu,” jelasnya.
Menurut Joko Dwi Febrianto, saluran irigasi sekunder, primer dan terseier di Rawa Sebakung Kecamatan Babulu, sudah terintegrasi sehingga dapat ditingkatkan menjadi sistem irigasi teknis atau setengah teknis dan tahap pengerjaannya sudah mulai dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum.
Peningkatan saluran irigasi tersebut, menurutnya, akan dilakukan dengan sistem memasukan air dari sungai ke saluran irigasi itu. Dimana Dinas Pertanian dan Peternakan bekerjasama dengan Bidang Irigasi Dinas Pekerjaan Umum membangun sisten bendung gerak Sungai Telake, Kabupaten Paser.
Sementara untuk mengatasi kekeringan pada musim kemarau,tambah Joko Dwi Febrianto, Dinas Pertanian dan Peternakan telah membuat usulan untuk dilakukan pembuatan embung oleh UPT PU (unit pelaksana teknsi pekerjaan umum) Kecamatan.
“Ketentuan dalam pembuatan embung itu sudah disetjui, yakni tidak ada pembebasan lahan di areal pertanian,” ujarnya. (bp/*esa)