AH Ari B
Penajam, helloborneo.com – Sebanyak 2.050 hektare padi siap panen di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, terkena puso atau gagal panen akibat kemarau panjang yang melanda daerah itu.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara, Bambang Marjuki, saat dihubungi di Penajam, Selasa mengatakan, sekitar 2.050 hektare sawah yang tersebar di wilayah Penajam Paser Utara tersebut dilanda kekeringan sehingga tanaman padi terkena puso yang mengakibatkan petani mengalami gagal panen.
“Hingga akhir Oktober 2015, terdata sawah seluas 2.050 hektare mengalami puso dan luasan terbanyak yang mengalami kekeringan berada di Kecamatan Babulu,” ungkapnya.
Ribuan hektare lahan persawahan yang mengalami puso dan kekeringan tersebut lanjut Bambang Marjuki, umumnya berada di Kecamatan Babulu mencapai 1.400 hektare, serta 300 hektare lahan pertanian di Kecamatan Penajam juga mengalami kekeringan karena musim kemarau yang berkepanjangan.
“Hanya 30 persen lahan pertanian produktif yang berhasil panen, sementara siasanya rusak karena kekurangan air,” ujarnya.
“Tidak ada ganti rugi untuk petani korban puso itu dari pemerintah daerah, tapi petani bisa mengajukan proposal bantuan bibit subsidi ke pemerintah provinsi melalui Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara,” jelas Bambang Marjuki.
Bambang Marjuki mengimbau, masyarakat petani untuk menunda proses tanam padi sampai memasuki musim penghujan, untuk mengindari terjadinya puso pada musim tanam kedua tahun ini (2015) sehingga tidak mengalami kerugian. (bp/*esa)