Tohar Tutup Kegiatan BBGRM Ke-12

Suherman

 

Penutupan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat ke-12 di Desa Sidorejo Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (Suherman - Hello Borneo)

Penutupan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat ke-12 di Desa Sidorejo Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (Suherman – Hello Borneo)

Penajam, helloborneo.com – Pelaksana Tugas Sekretaris Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Tohar, menutup kegiatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-12 di Desa Sidorejo Kecamatan Penajam, Rabu.

“Kegiatan gotong royong atau kebersamaan untuk kepetingan tujuan politik saat ini sangat tinggi. Semestinya ketika ada pembiayaan gotong royong untuk tujuan komunitas harus semakin meningkat,” kata Tohar.

Menurutnya, kegiatan sosial kemasyarakatan harus dikedepankan, pimpinan wllayah seperti camat, Lurah dan kepala desa harus dapat melakukan inovasi untuk menghidupkan kembali kegiatan gotong royong dimasyarakat.

Tohar menegaskan kepala desa untuk segera mendelegasikan atau menyerahkan tugas yang bersifat kewilayahan kepada kepala dusun masing-masing, karena tugas tersebut terlalu berat untuk dilaksanakan sendiri oleh kepala desa.

“Kepala dusun juga harus bisa mengambil peran, paling tidak konsolidasi dan patisipasi di wilayah dusunnya,” ujarnya.

Selain itu kepala dusun lanjut Tohar, juga mendelegasikan tugas kewilayahan kepada RT, sehingga jelas peranan masing-masing pada struktur desa yang bersifat kewilayahan tersebut. Sehingga lebih sinergitas unsur pemerintahan desa lebih optimal.

Sementara Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Penajam Paser Utara, Dul Azis mengatakan, partisipasi gotong royong di kelurahan atau desa marupakan salah satu potensi pada sukesenya pembangunan disemua sektor.

“Gotong royong akan menjadikan masyarakat bahu membahu dari menjadi satu ke-Bhineka Tunggal Ikaan untuk terwujudnya persatuan,” jelasnya.

Kegiatan Gotong royong tambah Dul Azis, telah menjadi kegiatan turun temurun dan melembaga dalam kehidupan di masyarakat, yang menjadikan masyarakat rukun dan damai penuh rasa kekeluargaan dan kekerabatan.

“Budaya gotong royong harus tersus dilesarikan, sehinga masyarakat dapat hidup rukun dan damai dalam jiwa kebersamaan,” katanya. (bp/*esa)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.