Kasdam VI Mulawarman Beri Penghargaan Dandim 0913 Penajam

Suherman

 

Kasdam VI Mulawarman Brigjen TNI Goerge Elnadus Supit berfoto bersama Usai upacara peringatan Hari Jadi Infantri ke-70 di di Stadion Penajam Paser Utara (Suherman - Hello Borneo)

Kasdam VI Mulawarman Brigjen TNI Goerge Elnadus Supit berfoto bersama Usai upacara peringatan Hari Jadi Infantri ke-70 di di Stadion Penajam Paser Utara (Suherman – Hello Borneo)

Penajam, helloborneo.com – Kepala Staf Daerah Militer (Kasdam) VI Mulawarman Brigjen TNI Goerge Elnadus Supit, memberikan penghargaan satuan kewilayahan terbaik dan termeriah kepada Dandim 0913 Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Letkol Czi Adi Suryanto pada upacara peringatan Hari Jadi Infantri ke-70.

Selain itu Kasdam Goerge Elnadus Supit, juga memberikan penghargaan pleton pengiring terbaik nonmilter, yang di terima oleh Kasat Pol PP Kabupaten Penajam Paser Utara, Budi Santoso.

Pada upacara peringatan Hari Jadi Infantri ke-70 dan dirangkai Hari Juang Kartika yang digelar di Stadion Penajam Paser Utara, Sabtu, Kasdam TNI Goerge Elnadus Supit mengatakan, peringatan hari jadi Infrantri berawal dari agresi miiter tentara Belanda pada 19 Desember 1948 di Yogyakarta.

“Pada saat itu Infrantri dan rakyat bersama-sama melakukan perlawanan terhadap tentara Belanda, ini menandakan infantri adalah bersama rakyat. Infantri tidak dapat bertempur sendiri, tetapi dibutuhkan kebersamaan infrantri dan masyarakat,” jelas Goerge Elnadus Supit.

Tema Profesionilisme, Solidaritas, Kebersaman dan Bela Negara TNI dan Rakyat menurut Kasdam Goerge Elnadus Supit, merupakan tekad prajurit Infrantri sesuai dengan kebijakan pimpinan TNI, karena ke depan tantangan yang dihadapi TNI akan semakin berat.

Tantangan yang dihadapi TNI tersebut lanjut Goerge Elnadus Supit, diantaranya ancaman peristiwa faktual seperti terorisme, separatisme, pelanggaran wilayah perbatasan pulau-pulau kecil terdepan serta bencana alam, kegiatan ilegal, konflik horizontal, dan krisis energi.

“Ancaman terror telah menggunakan teknologi modern, sehingga dibutuhkan kesiapan TNI untuk menghadapi segala ancaman. Kalau TNI tidak siap, maka negara ini akan digilas negara lain dan merusak keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” jelas Kasdam

“Rakyat dan iIfantri harus solid dan kuat dalam maupun luar, karena bersama Infantri rakyat menjadi kuat sebaliknya bersama rakyat infatri menjadi kuat,” tegas Goerge Elnadus Supit. (bp/*esa)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.