AH Ari B
Penajam, halloborneo.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, berhasil menurunkan kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah endemis penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk “aedes aegypti” tersebut.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Ammas Alie saat dihubungi di Penajam, Rabu mengatakan, imbauan kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjaga lingkungannya agar terhindar dari DBD selama musim penghujan, berhasil menurunkan kasus penyakit DBD.
“Penyebaran DBD berhasil ditekan dengan baik, sehingga terjadi penurunan kasus DBD pada bulan yang sama dari tahun sebelumnya,” ujarnya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, lanjut Ammas Alie, pada Januari 2015 menemukan 56 kasus DBD, penyebaran DBD pada Januari 2016 berhasil ditekan menjadi 37 kasus atau mengalami penurunan sebanyak 19 kasus.
Menurutnya, penyebaran demam berdarah tertinggi di Kabupaten Penajam Paser Utara, berada di wilayah Puskesmas Penajam dan Puskesmas Petung, selama Januari 2016 terdapat 8 hingga 17 orang terserang DBD.
“Kedua wilayah itu ditetapkan sebagai daerah rawan DBD karena mengalami peningkatan kasus pada tahun ini (2016),” kata Ammas Alie.
Sebagai upaya mengantisipasi DBD, tambahnya, Dinkes Kabupaten Penajam Paser Utara meminta masing-masing puskesmas lebih memperhatikan kondisi sekitar, serta terus melakukan sosialisasi ke masyarakat agar pemahaman dan kesadaran pentingnya hidup bersih dan sehat semakin meningkat.
“Puskesmas menjadi ujung tombak untuk mengantisipasi DBD sehingga kami meminta agar meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat,” ungkap Ammas Alie. (bp/*esa)