Bagus Purwa
Balikpapan, helloborneo.com – Musim kemarau yang berlangsung selama 2015 mempengaruhi menurunnya produksi padi para petani di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
“Selama musim kemarau sepanjang 2015 berdampak pada menurunnya produksi padi hingga 40 persen,” ungkap Kepala Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Balikpapan, Yosmianto saat dihubungi di Balikpapan, Kamis.
“Curah hujan rendah sekali sepanjang 2015 sehingga banyak lahan sawah mengalami kekeringan, tapi tahun ini (2016) petani mulai lagi tanam padi sambil melihat musim,” katanya.
Yosmianto menjelaskan, hanya puluhan hektare lahan persawahan yang digarap petani dari 125 hektare lahan sawah yang ada di wilayah Tritip dan Karang Joang, sehingga produksi padi mengalami penurunan yang cukup drastis.
“Kami mendata pada 2015 petani hanya mampu menghasilkan 525 ton gabah kering giling, dibanding 2014 yang mencapai 807 ton gabah kering giling,” ujarnya.
Pada awal tahun ini (2016) menurut Yosmianto, baru sekitar 10 hektare lahan yang ditanami padi dari target tanam padi seluas 150 hektare lahan persawahan, karena sampai saat ini belum turun hujan.
Dalam sekali musim tanam lanjut dia, petani di Balikpapan mampu menghasilkan 4,7 ton gabah kering giling per hektare sawah atau sekitar 3,5 ton beras per hektare.
Namun jumlah tersebut tambah Yosmianto, belum mencukupi kebutuhan beras di Kota Balikpapan, sehingga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat masih mendatangkan beras dari pulau Jawa dan Sulawesi. (bp/*esa)