Bagus Purwa

Ketua DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara, Nanang Ali (Bagus Purwa – Hello Borneo)
Penajam, helloborneo.com – Legislator yang juga Ketua DPRD Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Nanang Ali memperkirakan, besaran anggaran APBD Perubahan tahun 2016 hanya mencapai Rp1 triliun, seiring dengan penurunan pendapatan bagi hasil minyak dan gas atau migas dari pemerintah pusat.
“APBD murni 2016 sekisar Rp1,4 triliun, namun dengan menurunnya bagi hasil migas, maka diperkirakan APBD Perubahan nanti tersisa berkisar Rp1 triliun,” kata Nanang Ali saat dihubungi helloborneo.com di Penajam, Jumat.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, menurut dia, harus mampu menggali potensi daerah untuk menambah PAD (pendapatan asli daerah), karena selama ini masih mengandalkan bagi hasil migas.
“Ketika harga minyak dunia mengalami penurunan, pengaruhnya juga berimbas pada pendapatan Kabupaten Penajam Paser Utara,” ujar Nanang Ali.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, lanjutnya, harus mengoptimalkan potensi daerah, karena pendapatan saat ini menurun menjadi Rp1 triliun dari yang direncanakan sekisar Rp1,4 triliun.
Anggaran gaji pegawai dan pemeliharaan aset paling banyak menyedot anggaran pada APBD yakni, mencapai Rp750 miliar.
“Alokasi anggaran pendidikan dan kesehatan juga cukup besar, jadi yang tersisa untuk anggaran kegiatan pembangunan hanya sedikit,” jelas Nanang Ali.
Dengan berkurangnya keuangan daerah tersebut, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, akan mengalami kesulitan untuk membiayai belasan paket proyek “multiyears” atau tahun jamak yang sedang berjalan.
“Pemerintah daerah akan kesulitan untuk membayar proyek “multiyears”, kalau anggaran terus merosot,” ucap politikus dari Partai Golkar tersebut.
Sementara APBD Provinsi Kalimantan Timur, tambah Nanang Ali, juga mengalami penurunan, sehingga sangat kecil kemungkinan mendapatkan bantuan dari pemerintah provinsi untuk pembiayaan program pembangunan yang telah dicanangkan pemerintah daerah. (bp/*rol)