Ahmad Fitriyadi
Penajam, helloborneo.com – Madrasah Tsanawiyah (MTs) berharap tidak ada disparitas pemberian dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), kata Kepala Sekolah MTs Darul Ulum, Heriamo karena pemberian dana bos sangat dibutuhkan sekolah dalam hal kegiatannya.
Tahun anggaran 2016 ini terlihat jelas perbedaannya, kata Heriamo, MTs Darul Ullum, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, hanya mendapatkan 50% alokasi dana BOS saja, jika dibandingkan dari tahun sebelumnya 2015 sementara SMP Negeri (SLTP) tetap mendapatkan 100%.
Hal ini membuat adanya Disparitas atau kesenjangan antara MTs dan SMP dimana secara status kelembagaan pendidikan keduanya sama, merupakan Sekolah Lanjutan tingkat Pertama dalam memberikan pelayanan pendidikan.
Padahal tahun sebelumnya jumlah dana BOS daerah yang diterima sebesar Rp70 juta, hal ini tentu saja mempengaruhi kegiatan-kegiatan yang ingin dilaksanakan tahun ini, dan akan menjadi hambatan, sehingga tidak bisa menjalankan seluruh kegiatan yang sudah direncanakan.
Harapan Hariamo, sesuai dengan Amanat UUD 1945 tanggungjawab pendidikan bangsa, terutama pendidikan dasar adalah menjadi tanggungjawab pemerintah. Hal tersebut dijelaskan dalam pasal 31 ayat (2) bahwa “Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya,” terang Heriamo. “Mudah-mudahan tahun ini bisa kembali seperti tahun 2015,” tutupnya pada helloborneo.com, Senin (16/5). (rol)