Populasi Sapi BC di Penajam Meningkat 60 Persen

AH Ari B

 

Kasi Pembibitan dan Produksi Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara, Ristu Pramula (AH Ari B - Hello Borneo)

Kasi Pembibitan dan Produksi Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara, Ristu Pramula (AH Ari B – Hello Borneo)

Penajam, helloborneo.com – Populasi ternak sapi jenis “brahman cross” bantuan pemerintah pusat di Kabupaten Penejam Paser Utara, Kalimantan Timur, meningkat hingga mencapai 60 persen.

Kasi Pembibitan dan Produksi Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara, Ristu Pramula, saat dihubungi helloborneo.com di Penajam, Sabtu mengatakan, sapi jenis “brahman cross” bantuan dari pemerintah pusat mengalami pertambahan cukup signifikan.

Kabupaten Penajam Paser Utara, tahap pertama menerima sapi ternak jenis “brahman cross” dari Australia itu sebanyak 713 pada 2015.

 “Sapi itu meningkat dua kali lipat lebih, dan saat ini populasi sapi jenis “brahman  cross” sudah mencapai 1.047 ekor,” kata Ristu Pramula.

Meningkatnya populasi sapi jenis “brahman cross” lanjutnya, karena tingkat pemahaman masyarakat yang semakin baik terkait pengembangbiakan sapi tersebut.

Namun, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara meminta kelahiran sapi jenis “brahman cross” tersebut dibatasi.

“Kami minta peternak bisa membatasi kelahiran sapi bantuan pemerintah itu, karena penyebab kematian sapi tertinggi karena kelelahan akibat banyak melahirkan,” ujar Ristu Pramula.

Ia menjelaskan, semakin banyak anak sapi yang dilahirkan juga berpotensi meningkatkan kematian induk sapi.

“Jumlah kematian sapi jenis ‘brahman cross’ hingga Juni ini mencapai 69 persen, itu karena faktor kelelahan dan cacat,” ungkap Ristu Pramula.

Selain itu, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara, juga meminta para kelompok petani untuk merawat sapi bantuan pemerintah pusat tersebut sebaik mungkin.

“Kami minta kelompok petani yang diberikan tanggung jawab merawat sapi bantuan itu, agar bersiap menghadapi keterbatasan pangan ternak saat kemarau tiba,” tambah Ristu Pramula. (bp/*rol)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.