Subur Priono – Humas Setkab Penajam Paser Utara
Penajam, helloborneo.com – Objek wisata penangkaran rusa di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, ramai dikunjungi wisatawan baik dari dalam daerah maupun dari luar daerah pada hari libur.
Informasi yang diperoleh pada Minggu (31/7), wisatawan ramai mengunjungi penangkaran rusa Sambar yang berlokasi di Desa Api-api, Kecamatan Waru tersebut ingin melihat langsung kehidupan hewan yang dilindungi tersebut.
Sebagian wisatawan lainnya mengungkapkan hanya ingin sekedar mengabadikan gambar melalui foti bersama keluarga atau teman di lokasi penangkaran rusa itu.
“Selama ini kami melihat rusa Sambar hanya di televisi. Makanya kami penasaran ingin melihat langsung ditempat ini,” kata Hadi, warga Balikpapan yang ditemui penangkaran rusa Sambat tersebut.
Amir, warga Kabupaten Paser yang sering mengunjungi penangkaran rusa itu menyatakan, tidak pernah marasa bosan melihat rusa Sambar di penangkaran tersebut.
“Saya selalu menyempatkan waktu mampir ke penangkaran rusa itu, untuk melihat anak-anak rusa bermain dan rusa-rusa saling berinteraksi, itu menjadi daya tarik tersendiri bagi saya,” jelasnya.
Penangkaran rusa yang berada di Jalan Provinsi kilometer 32 itu memelihara spesies rusa dari jenis Sambar (cervus unicolor brookei), populasi rusa tersebut terus bertambah dan saat ini jumlahnya mencapai 200 ekor.
Penangkaran rusa seluas 15 hektare tersebut selain sebagai tempat pengembangbiakan, parawatan, pemeliharaan kesehatan, penyedia makanan dan memproduksi ternak bibit, juga untuk meningkatkan populasi rusa Sambar dan mutu genetik.
Penangkaran rusa tersebut juga merupakan kantong alam yang di dalamnya terdapat bahan rekayasa gen dan tempat laboratorium alam bagi peneliti. Penangkaran rusa berada pada pagar dalam yang berbentuk paddock.
Pelatihan atau magang untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas atau peternak di bidang pembibitan baik ternak atau hijuan makanan ternak dan inseminasi buatan, juga kerap dilakukan di penangkaran rusa tersebut.
Tanduk rusa Sambar muda dimanfaatkan sebagai obat herbal yang dikelola di lokasi itu, sehingga jarang ditemui rusa yang memilki tanduk panjang seperti di hutan.
Dalam istilah biologi tanduk rusa disebut ranggah. Karena pada dasarnya tanduk rusa tidak sama dengan tanduk-tanduk hewan lainnya. Hanya rusa jantan saja yang bertanduk. Dan setelah setahun sekali ranggah itu mengeras seperti tulang lalu akan lepas dengan sendirinya.
Tanduk yang telah memasuki usia dua bulan akan dipotong dan dijadikan serbuk dan dimasukkan ke dalam kapsul untuk dijadikan obat tradisional. Yaitu kapsul Velvet yang didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia, bahkan sampai ke luar negeri. (adv/bp/*rol)