Subur Priono – Humas Setkab Penajam Paser Utara
Penajam, helloborneo.com – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, melalui instansi terkait bekerja sama dengan peternak dan pedagang, menyiapkan 1.000 hewan kurban untuk menghadapi Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada 12 September 2016.
“Hewan kurban baik sapi maupun kambing yang disiapkan itu dapat mencukupi kebutuhan selama Idul Adha, karena stoknya masih lebih banyak ketimbang perkiraan yang dibutuhkan masyarakat,” kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara, Arief Murdiyatno di Penajam, Kamis.
Ia memperkirakan masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara selama lebaran haji ini membutuhkan 674 ekor sapi dan 122 ekor kambing yang layak untuk kurban.
Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara menjamin ketersediaan hewan kurban di tingkat peternak hingga Septembar 2016 masih cukup aman.
Selain itu, Arief Murdiyatno juga memprediksi penjualan hewan kurban di wilayah Penajam Paser Utara pada Idul Adha 2016 akan mengalami penurunan dibanding dengan perayaan yang sama pada tahun sebelumnya.
“Kalau tahun lalu, dua pekan jelang Idul Adha pedagang hewan kurban musiman sudah memenuhi sepanjang jalan raya, tapi tahun ini (2016) belum terlihat pedagang musiman,” jelasnya.
Dari pemantuan di sejumlah lokasi di Kecamatan Penajam, Waru dan Kecamatan Babulu ada sebagian pedagang yang telah menyiapkan hewan kurban di lokasi berjualan, namun sebagian belum menyediakan hewan kurban di tempat berjualan dan masih ditampung di peternakan.
“Mereka telah siap memenuhi permintaan masyarakat, kendati sebagian pedagang musiman itu belum membawa hewan kurban untuk dijual karena masih melihat kondisi permintaan masyarakat,” ucap Arief Murdiyatno.
Sedangkan untuk memastikan hewan kurban bebas penyakit, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara telah membentuk tim pengawas hewan kurban, yang akan disebar ke seluruh kelurahan dan desa.
“Satu petugas akan mengawasi satu hingga dua keluarhan dan desa. Petugas akan memeriksa kesehatan hewan sebelum dan setelah disembelih, untuk memastikan daging kurban yang didstribusikan itu aman dikonsumsi,” tambah Arief Murdiyatno. (adv/bp/*rol)