Mangrove Kampung Baru Jadi Destinasi Wisata Baru Penajam

Subur Priono – Humas Setkab Penajam Paser Utara

 

Pengunjung mengabadikan foto bersama di lokasi mangrove Kelurahan Kampung Bru. (Subur Priono - Humas Setkab Penajam Paser Utara)

Pengunjung mengabadikan foto bersama di lokasi mangrove Kelurahan Kampung Bru. (Subur Priono – Humas Setkab Penajam Paser Utara)

Penajam, helloborneo.com – Wisata Magrove Kelurahan Kampung Baru yang dikembangkan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, kini menjadi destinasi wisata baru. Walaupun belum diresmikan, pengunjung selalu ramai datang ke lokasi tersebut.

“Wisata magrove ini sangat menarik dan memang pertama di daerah ini. Pengunjung dapat menikmati keindahan hutan magrove yang masih alami dan berbagai biota alam yang ada seperti kera ekor hitam, bekantan,  berbagai jenis burung liar, jenis kepiting laut dan sebagaianya,” terang Kepala Bidang (Kabid) Budaya dan Pariwasata Dishubbudpar Kabupaten Penajam Paser Utara, Darmawan, Selasa, (6/12).

Lanjut Darmawan, jika pengunjung masih sulit menjumpai bekantan dilokasi itu, menurut dia, karena hewan tersebut cenderung takut dengan keramaian  atau kedatangan manusia, sehingga hewan yang hidupnya berkelompok ini selalu  menjauh dari lokasi tersebut.

“Tetapi dalam momen-momen tertentu pengunjung juga masih dapat melihatnya di lokasi tersebut. Biasanya bekantan terlihat di lokasi itu pada sore hari ketika keadaan mulai sepi,“ bebernya.

Dikatakan Darmawan, wisata yang berada di kelurahan Kampung Baru tersebut selalu ramai dikunjungi. Mereka bukan hanya berasal dari Kabupaten Penajam Paser Utara, namun pengunjung  juga berasal dari luar daerah seperti kabupaten Paser, Balikpapan dan lainnya.

Lanjut Darmawan, di lokasi wisata tersebut juga telah terbangun bentangan jembatan yang melintasi hutan magrove sepanjang 400 meter. Di lokasi yang sama juga telah terbangun dua unit Gazebo dan dua unit Tower sebagai fasilitas wisata disana.

Kedepan juga kata dia, wisata magrove tersebut akan segera dibuatkan payung hukum dan perbupnya sehingga prosedur didalamnya dapat dijalankan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, seperti besaran tarip pengunjung, tarip parkir dan sebagainya.

“Hingga saat ini tahap pengerjaan tempat wisata tersebut belum selesai. Tahun depan kita berharap mulai pengerjaan fisik hingga payung hukum atau perbupnya selesai, sehingga tempat wisata ini dapat menjadikan sumber bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) kita,” pungkasnya,

Seperti diketahui, Wisata magrove kelurahan Kampung Baru ini nantinya dilengkapi gerbang utama, plaza, pujasera, playground, taman, zona permainan dan camping ground, kantor pengelola, toko suvenir, dan tentunya toilet.

Ada juga kantor pengelola wahana permainan, gerbang masuk kawasan mangrove, guest house, restoran terapung, anjungan pandang, anjungan pandang hewan lindung, kawasan mangrove, musala, tempat pembuangan sampah sementara, parkir mobil, parkir sepeda motor, hingga parkir bus. (adv/rol)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.