Persediaan Beras di Penajam Aman hingga Idul Fitri

Bagus Purwa

 

Penajam, helloborneo.com – Persediaan beras di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dalam kondisi aman hingga Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriyah, kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan setempat, Surito Widarie.

“Kami optimistis kebutuhan beras aman hingga lebaran, karena hasil panen musim tanam pertama 2017 mencapai sekitar 43.213 ton gabah kering giling, jika dikonversi dalam bentuk beras menjadi 27.139 ton,” jelas Surito Widarie ketika ditemui helloborneo.com di Penajam, Kamis.

Ia menjelaskan, kebutuhan beras masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara lebih kurang 1.469 ton per bulan atau 17.628 ton per tahun, sehingga untuk produksi beras pada musim tanam tahap pertama 2017 mengalami surplus sekitar 9.000 ton.

“Masyarakat tidak perlu khawatir kekurangan beras hingga lebaran, karena persediaan beras lokal sudah aman, itupun belum ditambah beras yang berasal dari luar daerah,” kata Surito Widarie.

Untuk musim tanam kedua, lanjutnya, sekitar 7.000 hektare sawah telah tertanami padi dan diperkirakan mampu panen lebih kurang 30.000 ton gabah kering giling atau sekitar 15.000 ton beras.

Namun, Surito Widarie menjelaskan ada sejumlah komoditas kebutuhan pokok yang menjadi perhatian pemerintah kabupaten, yakni daging sapi, cabai, bawang merah, dan bawang putih yang diperkirakan akan melonjak harganya menjelang Idul Fitri.

“Biasanya permintaan sejumlah komoditas kebutuhan pokok itu akan mengalami peningkatan tiga atau dua hari jelang lebaran,” ungkapnya.

Surito Widarie menyatakan, pemerintah kabupaten masih kesulitan menekan harga daging sapi yang saat ini dijual pada kisaran Rp110.000 sampai Rp130.000 per kilogram.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara juga kesulitan menekan harga bawang merah, bawang putih dan cabai, karena daerah ini bukan produsen kedua komoditas kebutuhan pokok tersebut.

“Bawang merah saat ini dijual dengan harga Rp45.000 per kilogram dan bawang putih Rp55.000 per kilogarm, sedangkan cabai dijual dengan harga Rp45.000 per kilogram. Kami berharap jelang lebaran tidak terjadi kenaikan harga yang begitu tajam,” tambah Surito Widarie. (adv-KominfoPPU/bp/*ara)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.