Penajam Targetkan Raih Anugerah Swasti Saba Wiwerda

Bagus Purwa

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Arnold Wayong (Dok.helloBorneo.com)

Penajam, helloborneo.com – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menargetkan bisa meraih anugerah Swasti Saba Wiwerda yakni penghargaan tertinggi bidang kesehatan bagi daerah yang memenuhi empat indikator sehat pada 2017.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara Arnold Wayong, saat ditemui helloborneo.com di Penajam, Jumat, mengatakan, daerah ini sudah dua kali meraih anugerah Swasti Saba Padapa atau daerah yang mampu memenuhi dua tatanan kesehatan, sehingga pada 2017 menargetkan Swasti Saba Wiwerda.

“Swasti Saba atau anugerah bidang kesehatan memiliki tingkatan, di mana penghargaan Saba Swasti Wiwerda lebih tinggi dari Swasti Saba Padapa,” ujarnya.

Penghargaan Swasti Saba Padapa diberikan kepada daerah yang mampu memenuhi dua tatanan, yakni permukiman dan fasilitas umum sehat serta sarana prasarana sehat.

Untuk meraih anugerah Swasti Saba Wiwerda, jelas Arnold Wayong, daerah harus memenuhi empat tatanan, yakni permukiman sehat, sarana prasarana sehat, pariwisata sehat, serta perkantoran sehat.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara menyiapkan sejumlah desa dan kelurahan sehat sebagai indikator penilaian permukiman sehat.

“Kami lakukan verifikasi dan penilaian terhadap Desa Gunung Makmur dan Sebakung Jaya sebagai desa sehat,” kata Arnold Wayong.

Desa Gunung Makmur dan Sebakung Jaya menjadi desa unggulan dari 12 desa yand ada di wilayah Kecamatan Babulu.

Selain untuk meraih Swasti Saba Wiwerda, verifikasi dan penilaian desa sehat itu juga untuk menyiapkan sejumlah desa mendapatkan penghargaan program desa sehat yang digelar pemerintah pusat setiap dua tahun sekali.

Tim verifikasi kabupaten melakukan penilaian langsung sedini mungkin sebelum tim verifikasi penilai dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat melakukan penilaian.

“Masih ada sejumlah desa di tiga kecamatan yang akan didatangi tim verifikasi penilaian kabupaten, sebelum tim penilai provinsi dan pusat melakukan penilaian langsung,” tambah Arnold Wayong. (bp/hb)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.