Jumlah Rumah Terendam Banjir di Penajam Bertambah

Ari. B

Kasubbid logistik dan peralatan BPBD Penajam Paser Utara, Nurlaila. (helloborneo.com)

Penajam, helloborneo.com – Jumlah rumah penduduk yang terendam banjir di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, terus bertambah, kata Kepala Sub Bidang Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat, Nurlaila.

“Kami mendata rumah penduduk di wilayah Kecamatan Penajam yang tergenang air semakin bertambah mencapai 169 unit,” kata Nurlaila ketika ditemui helloborneo.com di Penajam, Selasa.

Setelah dilakukan pendataan BPBD Kabupeten Penajam Paser Utara merilis jumlah rumah penduduk yang terendam banjir semakin bertambah, setelah hujan deras yang mengguyur wilayah Penajam Paser Utara mulai Selasa pagi sekitar pukul 03.30 Wita hingga sore hari.

Banjir yang terjadi mulai Selasa pagi tidak hanya melanda Perumahan BTN kilometer 1, tetapi juga pemukiman warga di Kelurahan Gunung Seteleng dan Nenang, serta sekolah di wilayah Kecamatan Penajam.

Nurlaila menjelaskan banjir yang menggenangi halaman SMP Negeri 1 Penajam pada Selasa pagi itu membuat pihak sekolah terpaksa meliburkan muridnya.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara banjir yang terjadi pada Selasa pagi tersebut merendam sedikitnya 169 rumah warga di wilayah Kecamatan Penajam.

“Kami mendata terdapat 25 rumah di RT29 di Kelurahan Gunung Seteleng dan 133 rumah di Perumahan BTN kilometer 1, serta 11 rumah di Kelurahan Nenang terendam banjir,” jelas Nurlaila.

Ketinggian air yang masuk ke dalam rumah menurut dia, rata-rata mencapai sekitar 40 centimeter atau setinggi mata kaki pria dewasa.

Selain hujan deras lanjut Nurlaila, banjir yang terjadi di Perumahan kilometer 1 Penajam itu diduga diakibatkan buruknya sistem drainase atau saluran air pembuangan.

Halaman sejumlah kantor pemerintahan yang berada di wilayah Kecamatan Penajam juga ikut terendam banjir akibat curah hujan yang mengguyur wilayah Penajam Paser Utara cukup deras dan berlangsung cukup lama.

“Banjir yang terjadi di sejumlah wilayah Kecamatan Penajam tersebut diduga akibat saluran atau parit tidak lagi mampu menampung air sehingga meluap,” tambah Nurlalia. (bp/hb)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.